Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tokoh

Ekky Syahruddin

Sudah Karatan

5 Juli 2004 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Siapa bilang menjadi duta besar begitu berat? Duta Besar Republik Indonesia untuk Kanada, Ekky Syahruddin, merasa tugasnya ringan saja dan menyenangkan. Setidaknya lebih ringan dari menulis, kegiatan yang pernah dilakoninya sebagai jurnalis The Indonesia Times. Dulu mantan fungsionaris Golkar itu bisa menghasilkan tiga tulisan dalam sehari.

Sekarang pria kelahiran Pandeglang 64 tahun silam itu mengaku tak sanggup menulis lagi setelah menjadi duta besar. Tak satu pun tulisan dia hasilkan selama tiga tahun ini. "Seperti keran yang sudah mampet," ujar Ekky, yang sedang mudik, pekan lalu, menemani Menteri Luar Negeri Kanada yang lagi bertandang. Penerima penghargaan Lifting up the World with an Oneness Heart dari pemerintah Kanada pada Mei silam ini tak tahu bagaimana memperbaiki keran yang mampet itu. "Soalnya sudah karatan," kata Ekky sembari tergelak.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus