Eks komandan gajah merah

BANYAK orang Belanda datang ke mari untuk memenuhi nostalgia dengan macam-macam tingkah. Kolonel pensiunan Wolfhost misalnya, akhir bulan lalu mengunjungi Bali. Untuk mengenang masa silam, ia pun menginap di Hotel Bali, Denpasar, yang sudah berdiri sejak sebelum perang. Dari hotel itu dia memang lebih dekat ke bekas kantornya dulu, yang sekarang menjadi kantor Kodam Udayana. Suatu hari ia berjalan kaki ke kantor itu. Asisten I Kodam, Let-Kol Asmono, menemui dan menemaninya. "Kenapa pohon beringinnya ditebang?" tanyanya sambil melihat-lihat dan menunjukkan di mana dulu dia tidur. Lalu, melihat sebuah lemari besi yang terpendam di tembok dan belum juga berhasil dibuka, Wolfhost bilang: "Nanti akan saya tanyakan rahasia kuncinya pada bekas anak buah saya yang masih hidup di Negeri Belanda," katanya. Siapakah dia? Dulu ternyata komandan batalyon Gajah Merah, pasukan KNIL yang berpangkalan di Bali. Dia mengaku: "Pasukan sayalah yang mencegat dan memberondong pasukan Ngurah Rai di Margarana." Karena itu, dalam kunjungannya itu dia merasa perlu benar menemui putera Ngurah Rai yang kini jadi pengusaha terkemuka di Bali, yaitu I Gusti Ngurah Alit Yuda. Ngapain?