Perbesar
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
MENGHADAPI perusahaan raksasa pencemar lingkungan, Emmy Hafild, 41 tahun, bisa galak. Namun, Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) ini justru tak berdaya dengan ulah tukang AC gadungan di rumahnya. Masalahnya, para tukang palsu tadi mengembat CPU komputer pribadi miliknya. "Saya masih down sekali. Otak saya seperti dicuri orang," kata ibu dua anak ini. Dalam perangkat yang raib itu, tersimpan data pekerjaan dan ratusan alamat e-mail kolega Emmy. Karena itu, ia mengaku menghubungi "orang pintar" dan polisi. Dari orang pintar belum ada hasil, sementara polisi belum mau datang ke rumahnya. "Mungkin karena tidak ada angpaunya, ya?" ujar Emmy kecut.
Masih berkaitan dengan komputer, nasib kurang sedap juga menimpa Hendra Dharsono, suami Emmy. Sebagai koordinator informasi komputer di lembaga Komisi Pemilihan Umum (KPU), ia terpaksa cukup lama mengalami penundaan pembayaran karena tunggakan laporan KPU kepada lembaga donor. Untung, bulan lalu, urusan ini beres. Hanya, bila Anda selama ini ajek menerima e-mail dari Emmy, harap maklum bila hari-hari ini kiriman tersebut absen.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
