Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tokoh

Film fakta kedinamisan islam

Film tentang perjuangan nabi muhammad berjudul mohammad the messenger of god diubah menjadi the message. produser dan sutradaranya mustapha akaad. aktor utama anthony quin. biayanya us$ 15 juta.(pt)

20 November 1976 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

FILM tentang perjoangan Nabi Muharnmad tadinya berjudul Mohammad the Messenger of God. Karena timbul banyaknya pertentangan dan perdebatan tentang film ini, judul kemudian diganti jadi The Message. John Warrington dari BBC bulan kemarin telah membuat serangkaian wawancara dengan tiga orang yang ada hubungannya dengan film ini. Pertama Mustapha Akaad, produser dan sutradara dari The Message. Kedua, doktor Ahsan salah seorang dari pimpinan Islamic Foundation (Yayasan Islam) untuk masyarakat Islam di Inggeris dan Ahsan kini tinggal di Leicester. Ketiga, Anthony Quinn, aktor yang pernah jadi Paus, Batahhas dan juga yang dalam film itu jadi Hamzah, paman Nabi. "Islam adalah agama yang dinamis progresif", ujar Akaad. Harapannya dalam film ini: "Saya akan perlihatkan dalam film ini tentang kedinamisan Islam. Tujuan film ini bukan mengharapkan adanya perobahan tapi sekedar memberi penerangan dan pelajaran". Pertikaian telah timbul di kalangan penganut Islam. Banyak yang menyalahkan langkah Akaad. Banyak yang menyangka bahwa film ini dibuat dari uang Amerika. Menurut pengakuan Akaad, yang membiayai adalah beberapa orang Islam dari beberapa negara Arab. Jumlah biaya sekitar 15 juta dolar AS atau sekitar 6,5 milyar rupiah. "Saya merasa bahwa film ini harus dibuat", kata Akaad, "Islam mempunyai sekitar 700 juta pengikut. Adalah penting menunjukkan pada dunia, pada Barat, apa dan bagaimana Islam itu". Dr. Ahsan menambahkan: "Di masa lalu, Islam dalam dunia Barat selalu diimajinasikan dengan orang yang haus akan perang atau yang selalu sibuk dengan harem. Jadi mereka (yang mengkritik) akan menganggap serius kalau dalam film dilansir secara salah atau terutama yang menyangkut Qur'an". Sutradara Akaad sendiri mengambil penulis Skenario dari Barat, Harry Craig. Dibantu oleh empat penulis lain dari Universitas Al-Azhar. Dr. Ahsan tampaknya ragu-ragu akan peran yang dipegang oleh Anthony Quinn: "Keraguan kami beralasan. Para aktor dan juga hal hal lain, mungkin terlalu terpengaruh oleh Barat. Anthony Quinn kan juga dari Barat". Quinn sendiri memberi komentar: "Saya memilih peran Hamzah karena jalan hidupnya seiring dengan pendirian saya. Hamzah pernah berkata: "Keponakan saya (maksudnya Nabi) mempunyai hak untuk berkhotbah kalau ia merasa perlu untuk itu. Ini sesuai dengan jalan hidup saya". Tambah Quinn lagi: "Bukanlah maksud film untuk merobah peran pribadi, tapi yang penting adalah mengajukan fakta bagaimana sebuah agama telah lahir. Jangan terlalu banyak dilihat dari segi agama, sebab jangan lupa ini cuma film". Dr. Ahsan sendiri yang telah melihat film tersebut akhirnya berkata: "Secara keseluruhan, saya setuju. Akan memproyektir Islam di dunia Barat, secara baik". Mustapha Akaad sendiri tampaknya semakin yakin. Katanya: "Saya berniat untuk melontarkan kemajuan Islam. Saya akan jalani lewat sejarahnya. Proyek saya selanjutnya, Insya Allah, Salahuddin EI-Ayoubi dan Richard the Lion Heart". Salahuddin adalah prajurit Mesir yang tangguh dalam perang salib.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus