FILM tentang perjoangan Nabi Muharnmad tadinya berjudul Mohammad
the Messenger of God. Karena timbul banyaknya pertentangan dan
perdebatan tentang film ini, judul kemudian diganti jadi The
Message. John Warrington dari BBC bulan kemarin telah membuat
serangkaian wawancara dengan tiga orang yang ada hubungannya
dengan film ini. Pertama Mustapha Akaad, produser dan sutradara
dari The Message. Kedua, doktor Ahsan salah seorang dari
pimpinan Islamic Foundation (Yayasan Islam) untuk masyarakat
Islam di Inggeris dan Ahsan kini tinggal di Leicester. Ketiga,
Anthony Quinn, aktor yang pernah jadi Paus, Batahhas dan juga
yang dalam film itu jadi Hamzah, paman Nabi.
"Islam adalah agama yang dinamis progresif", ujar Akaad.
Harapannya dalam film ini: "Saya akan perlihatkan dalam film ini
tentang kedinamisan Islam. Tujuan film ini bukan mengharapkan
adanya perobahan tapi sekedar memberi penerangan dan pelajaran".
Pertikaian telah timbul di kalangan penganut Islam. Banyak yang
menyalahkan langkah Akaad. Banyak yang menyangka bahwa film ini
dibuat dari uang Amerika. Menurut pengakuan Akaad, yang
membiayai adalah beberapa orang Islam dari beberapa negara Arab.
Jumlah biaya sekitar 15 juta dolar AS atau sekitar 6,5 milyar
rupiah. "Saya merasa bahwa film ini harus dibuat", kata Akaad,
"Islam mempunyai sekitar 700 juta pengikut. Adalah penting
menunjukkan pada dunia, pada Barat, apa dan bagaimana Islam
itu".
Dr. Ahsan menambahkan: "Di masa lalu, Islam dalam dunia Barat
selalu diimajinasikan dengan orang yang haus akan perang atau
yang selalu sibuk dengan harem. Jadi mereka (yang mengkritik)
akan menganggap serius kalau dalam film dilansir secara salah
atau terutama yang menyangkut Qur'an". Sutradara Akaad sendiri
mengambil penulis Skenario dari Barat, Harry Craig. Dibantu oleh
empat penulis lain dari Universitas Al-Azhar.
Dr. Ahsan tampaknya ragu-ragu akan peran yang dipegang oleh
Anthony Quinn: "Keraguan kami beralasan. Para aktor dan juga hal
hal lain, mungkin terlalu terpengaruh oleh Barat. Anthony Quinn
kan juga dari Barat". Quinn sendiri memberi komentar: "Saya
memilih peran Hamzah karena jalan hidupnya seiring dengan
pendirian saya. Hamzah pernah berkata: "Keponakan saya
(maksudnya Nabi) mempunyai hak untuk berkhotbah kalau ia merasa
perlu untuk itu. Ini sesuai dengan jalan hidup saya". Tambah
Quinn lagi: "Bukanlah maksud film untuk merobah peran pribadi,
tapi yang penting adalah mengajukan fakta bagaimana sebuah agama
telah lahir. Jangan terlalu banyak dilihat dari segi agama,
sebab jangan lupa ini cuma film".
Dr. Ahsan sendiri yang telah melihat film tersebut akhirnya
berkata: "Secara keseluruhan, saya setuju. Akan memproyektir
Islam di dunia Barat, secara baik".
Mustapha Akaad sendiri tampaknya semakin yakin. Katanya: "Saya
berniat untuk melontarkan kemajuan Islam. Saya akan jalani lewat
sejarahnya. Proyek saya selanjutnya, Insya Allah, Salahuddin
EI-Ayoubi dan Richard the Lion Heart". Salahuddin adalah
prajurit Mesir yang tangguh dalam perang salib.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini