PARA pecandu film Malaysia dulu tentu kenal Sarimah. Ia bintang
tenar Semenanjung yang diorbitkan P. Ramlee (alm.) dalam film
Ali Baba Bujang Lapok, 1959. Kini Sarimah, 39 tahun. Sudah main
dalam 47 film -- satu di antaranya film Indonesia buatan Sandi
Suwardi Hassan, Tiada Waktu Bicara, sekitar lima tahun silam.
Sarimah lahir di Negara Bagian Pahang, berdarah campuran Bugis,
Minang, Arab dan tentu saja Melayu.
Hidup bersama suami kedua di sebuah rumah dengan pekarangan luas
di Petaling Jaya, Kuala Lumpur, Sarimah punya 4 anak. Sedang
sang suami menambahnya dengan dua lagi. Ia merawat kecantikannya
dengan ramuan tradisional, dan kabarnya seorang kawan karibnya,
Grace Simon dari Jakarta, rajin mengiriminya bahan ramuan.
Sejak pertengahan 70-an Sarimah terjun dalam bisnis film. Antara
lain ia mengaku memasukkan sekitar 30 film Indonesia, sampai ia
kemudian tertarik membuat produksi sendiri -- di samping tetap
sebagai pemain.
Dalam Festival Film Malaysia ke-2 April lalu sebuah filmnya, Dia
Ibuku, meraih 9 piala. Sarimah sendiri kebagian piala sebagai
aktris terbaik. Hanya, di samping itu ada pula musibah: cerita
film tersebut didakwa sebagai hasil bajakan.
"Padahal itu dibuat oleh suami saya," ujarnya. Oleh pengaduan
seorang penulis drama, Pengadilan Negeri Kelantan sempat
menghentikan pemutaran film itu. Izin putar baru diperoleh
kembali setelah turun putusan Pengadilan Tinggi -- dengan
catatan: kasusnya akan disidangkan bila masa peredaran selesai.
"Kalau film itu tak mendapat Award, saya yakin tak ada orang
yang bikin ribut," katanya. "Tapi ada untungnya juga bagi saya.
Film itu dapat publisitas bagus."
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini