Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tokoh

Turun ke lapangan

Pelatih kesebelasan mercu buana ipong silalahi, ketika klubnya bertanding melawan pardedetex di medan, ia digasak polisi karena turun lapangan untuk memisahkan pemain yang baku hantam. (pt)

13 Juni 1981 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

PELATIH kesebelasan Mercu Buana, Ipong Silalahi, 31 tahun, sial melulu. Ketika klubnya bertanding melawan Pardedetex, di Medan 4 Juni ia digasak polisi sampai terjerembab. Memang, giginya tak rontok dan hidungnya tak berdarah. Dan Ipong sendiri tak hendak menuntut. Malah memberikan maafnya kepada anggota penjaga keamanan itu. Ceritanya, karena pada menit ke-75 itu permainan bertambah keras dan para pemain nyaris baku hantam, Ipong dan tim manajernya Kamaruddin Panggabean, merasa harus seera turun ke lapangan."Mau menasihati para pemain agar jangan meladeni permainan keras lawan," maksud Ipong. Wasit tak melarang, sebab situasinya sudah gawat. Kamaruddin yang terkenal itu masuk lapangan tanpa kesulitan. Tapi begitu Ipong maju, seorang polisi berpangkat Bhayangkara Dua menghadangnya. "Saya pelatih," kata bekas pemain nasional yang beranak 4 orang itu. Tapi polisi itu rupanya tak mendengar. Maklum puluhan ribu penonton gaduh. Jadi ketika Ipong nyelonong terus, polisi lantas saja menghantam mukanya. Untung ada polisi lain yang kenal dan segera mengamankannya. Namun karena merasa masih terancam, ia berontak sampai terjerembab. Melihat itu, para pemain yang ricuh di lapangan serentak menghentikan pertengkarannya: menonton kericuhan baru yang untunglah bisa segera diatasi. Ipong masih sempat memberi pesan kepada anak buahnya: "Jangan berkelahi!" serunya. Mercu Buana sendiri - yang hari itu ditongkrongi cukongnya, Probosutedjo -- pada menit ke-86 mendapat hadiah penalti. Dan Abdul Rahman berhasil menyarangkan bola ke gawang lawan: 1-0. Itulah kemenangan MB pertama kali atas Pardedetex. Probo pun girang, sehingga menjanjikan hadiah khusus kepada pemainnya. Bahkan kalau MB berhasil masuk ke dalam 5 Besar saja -- dalam kompetisi Galatama 1980-81 - klubnya akan diajaknya tour Asia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus