Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tokoh

Idang Rasjidi

18 Juni 2000 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

FRUSTRASI tak harus melahirkan amuk. Musisi Idang Rasjidi adalah salah satu yang berhasil mencari jalan keluar yang cantik dari lesu darahnya pertunjukan ataupun rekaman jazz. Setiap Selasa minggu kedua, ia membuka rumahnya untuk pementasan jazz. Musisi kondang seperti Ireng Maulana dan Dullah Suweileh pernah tampil dengan tarif bersahabat, Rp 100 ribu saja. Kok, murah betul? Maklum, semua uang keluar dari kocek Idang sendiri. Apalagi, ia tak menarik ongkos bagi pengunjung yang dijamunya dengan minuman gratis: kopi dan bandrek. Memang menu ini bukan yang lazim ditemukan pada pertunjukan jazz. Soalnya, "Kalau aku beli margarita untuk 300 orang tiap Selasa, aku bisa langsung kere," ujar Idang tergelak.

Acara yang berbandrol Jazz in the House ini boleh dibilang sukses. Para tetangganya yang dulu keberatan karena suara bising kini jadi pengunjung tetap. Bahkan, mereka dipersilakan mencoba alat-alat musik. Pianis ini mengaku bahagia saat para tamu berusia remaja bertanya macam-macam soal jazz. "Yang penting anak-anak muda ini tertarik dulu dengan jazz. Soal yang lain belakangan," katanya mantap.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum