RUMAH di Jl. Brawijaya IV, Kebayoran Baru itu ramai dikunjungi
orang Kamis malam pekan lalu. Beberapa mobil tampak berjejer di
pinggir jalan. Yang empunya rumah, Prof. Dr. ir. Moh. Sadli, 57
tahun, dan Dr. Saparinah Sadli, 50 tahun, tampak sibuk menerima
tamunya. Ada apa? Rupanya tak banyak yang tahu bahwa malam itu
suami-isteri Sadli tengah merayakan 25 tahun perkawinan mereka.
Dihadiri kurang lebih 50 anggota keluarga, antara lain keluarga
Menhub Rusmin Nurjadin, ipar mereka, pesta yang disertai
hidangan satu gerobak sate Madura di halaman belakang rumah,
berlangsung santai dan gembira. Beberapa buket bunga menghias
ruangan yang dipajang apik itu.
Moh. Sadli, ex Menteri Pertambangan itu, berkemeja batik biru
dengan celana warna gelap, nampak cerah dan banyak senyum. Dan
Nyonya Sadli, Dekan Fakultas Psikologi UI, bergaun batik panjang
warna coklat, masih cantik saja. Keduanya tampak lebih langsing
sekarang. Olahraga apa? "Saya lari-lari pagi, tapi cuma ikut Ibu
saja. Kalau Ibu lari, saya juga lari," kata Sadli yang memang
tak selangsing isterinya. "Biar badan ini tak sakit-sakitan."
Keduanya kini rajin aerobik di Senayan.
Sadli yang kelahiran"sekitar Semarang" itu mengelak untuk
bercerita di mana dia ketemu Saparinah, yang kelahiran Magelang.
Tapi sang nyonya memang pernah kuliah di Gajah Mada, di mana
Sadli mendapat insinyurnya, sekedar untuk memenuhi keinginan
orang tuanya. Nah, mungkin di Kampus Biru itulah mereka bertemu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini