ANDA punya sembilan nyawa. Sudah anda gunakan satu. Masih ada
delapan lagi. Tapi berhati-hatilah. Salam hangat." PM Lee Kuan
Yew, yang mengirim bunga anggrek disertai ucapan selamat itu
kepada Menlu Tan Sri Ghazali Shafie, mungkin teringat akan
mitologi Barat yang mengatakan kucing itu sesungguhnya memiliki
tujuh nyawa.
Tokoh politik Malaysia yang luput dari maut ketika pesawat
Cessna 206 yang ditumpanginya menabrak pohon di hutan sana, tak
jauh dari Kampung Janda Baik di Pahang, Minggu pagi 10 Januari,
semula memang sudah disangka mati. Pembantu Menlu Ghazali yang
duduk di belakang, dan pilot Vergic Chacko, instruktur Tan Sri
Ghazali yang ketika itu membawa pesawat naas tersebut, ditemukan
meninggal.
Dunia pun geger ketika esoknya radio dan surat kabar
memberitakan kecelakaan pesawat yang menimpa tokoh politik
populer yang dipanggil King Ghaz oleh para pendukungnya. Menlu
Australia Tony Street terbang hari itu juga agar bisa menghadiri
upacara penguburan Menlu Ghazali di Kualalumpur.
Istri Tan Sri, Puan Sri Khadijah, Senin itu sudah diberi tahu
oleh polisi, jenazah suaminya akan dibawa pulang sekitar pukul
satu siang. Tak kurang dari 100 pejabat yang sedang berapat di
Kota Kinabalu hari itu berhenti sejenak mengheningkan cipta,
setelah membaca berita naas itu di dua surat kabar.
Menlu Ghazali memang baru ditemukan para pencarinya 30 jam
kemudian dalam keadaan lemas, karena praktis dia puasa selama
itu. Tapi sang bero yang disambut secara ramatis oleh para
pendukungnya, kemudian menceritakan sebab musibah itu: pesawat
yang bisa mengangkut enam penumpang itu terbang kelewat rendah.
Begitu melihat gelagat kurang baik, dan pesawat mulai menabrak
beberapa batang pohon, "kontan saya menekan tombol untuk
melepaskan diri dari tali pengikat kursi dan menendang pintu
darurat. Pesawat itu lalu menabrak pohon sehingga saya terpental
ke luar,"katanya.
Tapi laporan-laporan sebelumnya, yang direkam wartawan UPI
mengatakan, Tan Sri Ghazali telah melompat ke luar sesaat
sebelum pesawat itu terhempas. Mana yang benar, sebuah tim
penyelidikan kini sedang mencari tahu sebab-musabab kecelakaan
pesawat Cessna yang memang tak diIengkapi dengan blackbox.
Didampingi istrinya, Ghazali yang banyak menerima tamu di rumah
sakit menceritakan pengalamannya selama di hutan, hanya 46 km
timur laut Kualalumpur. "Saya berjalan mencari sungai yang akan
memberi petunjuk letak Kampung Janda Baik . . . Tapi saya
terjatuh dari suatu ketinggian persis di atas sebuah sungai
kecil." Dan King Ghaz yang kemudian tertidur itu, selain menjadi
makanan nyamuk, juga mengaku telah dikelilingi babi-babi hutan
malam itu. Bekas PM Tun Hussein Onn, yang datang menjenguk bekas
Menteri Dalam Negerinya itu, berkelakar. "Ya kalau anda sampai
menemukan sungai itu dan masuk kampung, pasti janda-janda di
kampung itu akan mengerubuti anda secara baik."
Setelah diperiksa teliti oleh tim dokter, Menlu Ghazali yang dua
bulan lagi berusia 60, ternyata tak apa-apa, kecuali luka ringan
pada lengan kanannya. Toh ia masih bisa menikmati mangga Gadung
dengan tangan kirinya, kiriman Pangkopkamtib Sudomo. Dan Waka
Bakin Benny Moerdhani, yang datang menjenguk Tan Sri Ghazali,
tak lupa membawa guntingan koran Jakarta yang mulanya menyiarkan
dia tewas. Menlu Ghazali memang dekat dengan para pemimpin
Indonesia. Terutama karena peranannya untuk memulihkan hubungan
baik antara kedua negeri yang rusak di zaman konfrontasi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini