Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tokoh

Berubah kelamin

Karnah, 42, eks atlet, berubah kelamin menjadi pria dan berganti nama iwan setiawan setiadiharja wiria saputra. menikah dengan pujiastuti, penghulu mengatakan perkawinannya akan difasidkan. (pt)

23 Januari 1982 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

KARNAH, pemegang medali perunggu Asian Games 1958, janda dua kali, tak lagi dipanggil: mamah. Pujiastuti, anak angkatnya, sekarang menyebutnya: A'a--panggilan bagi kakak laki-laki di Jawa Barat. Ditemui di Desa Singasari, Ciamis, Karnah mengaku sejak pertengahan 1981 dirinya memang telah berubah menjadi pria tulen. "Saya tidak bohong," kata Karnah yang sudah mengenakan stelan laki-laki. Perubahan fisiknya, dari wanita menjadi pria, menurut Karnah! mulai dirasakannya sepulang ziarah dari Blitar, akhir 1980. Mula-mula, pengakuannya buah dadanya mengempis. Lalu vaginanya, dalam tempo lima hari, menyempit. Tak lama setelah itu tumbuh alat kelamin pria-lengkap semua perabotannya. Dan, "berfungsi baik," ujar Karnah. Ia memang tampak lebih maskulin: kekar dan berotot. Tak hanya awak yang berubah. Karnah, 42 tahun, yang sekarang bernama panjang: Iwan Setiawan Setiadiharja Wiria Saputra, juga menyandang status suami. Yang dipilihnya sebagai istri adalah Pujiastuti, dua belas tahun lebih muda, yang sudah serumah dengannya sejak 1980. "Barangkali Kak Iwan sudah jodoh saya," kata Pujiastuti. Mereka melafalkan ijab kabul di depan kadi Ahmad Sanusi di Kantor Urusan Agama Banjar - 30 km dari Singasari. Pasangan Iwan-Pujiastuti, yang baru dua bulan menjadi suami-istri, bercita-cita mendapatkan sepasang anak dari perkawinan mereka. Tentang hubungan suami-istri, menurut Pujiastuti, berlangsung normal sebagaimana layak pasangan laki-laki dan perempuan. "Kak Iwan ternyata sangat romantis," ujar Pujiastuti. Rumahtangga Iwan, yang dulu dikenal sebagai atlet lempar lembing putri nasional, pekan lampau mendapat cobaan. Ahmad Sanusi, penghulu yang menikahkan, menyatakan bahwa perkawinan Iwan-Pujiastuti akan difasidkannya melalui pengadilan agama. Ia merasa kecolongan. Karena telah menikahkan dua orang wanita -- perkawinan terlarang dalam Islam. Kecuali: "Iwan bisa menunjukkan keterangan dokter dan keputusan pengadilan yang membenarkan perubahan kelaminnya--dari wanita menjadi laki-laki," kata Ahmad Sanusi. Karya Suteja, bekas suami pertama Karnah, walau selama tiga tahun masa perkawinan cuma kumpul satu bulan sekali, tak yakin bekas istrinya berubah kelamin. "Tingkah lakunya sejak dulu memang seperti laki-laki -- kasar," kata Karya. "Juga perawakannya." Karnah punya ukuran: tinggi 167 cm dan berat tubuh 60 kg--cukup besar untuk ukuran seorang wanita. Tapi Iwan, lulusan Sekolah Guru Pendidikan Jasmani, dan kini tinggal di rumah mertuanya, tampak tak peduli dengan omongan orang, sekalipun warga desa menganggap perkawinan mereka sebagai aib. Ia bersikap masa bodoh saja. Kerja Iwan sehari-hari, yang dulu tukang pijat, sekarang mencangkul dan membajak sawah mertua.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus