Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tokoh

Keluarga carter

Lilian carter, 78, ibu presiden as jimmy carter yang diwawancarai oleh gloria carter cpaum, anaknya sen- diri. dimuat dalam majalah ladies homes journal, tentang kehidupannya dan anak-anaknya.

17 September 1977 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

SELAIN Rossalyn Carter dan Ami Carter (isteri dan anak perempuan Presiden AS), satu tokoh lagi yang menarik di lingkungan keluarga tersebut sudah tentu ibu sang presiden, Lillian Carter. Umurnya 78 tahun. Anaknya empat orang, semua telah jadi orang. Salah-seorang dari mereka ini, Gloria Carter Spann, mewawancarai sendiri Ibu Lillian - untuk majalah Ladies Home Journal, Agustus kemarin. "Sekarang ini," kata Lillian, "saya tidak meragukan lagi anak-anak saya. Dulu, memang. Tentang Jimmy Carter, sang ibu berkata: "Saya kagum kejujurannya. Saya senang melihat kehidupan keluarganya dan tak ada apa-apa yang menguatirkan saya tentang kehidupannya. Saya rasa dia cukup baik dan saya tidak mau mencampuri kehidupannya." Lillian juga senang melihat kedua anak perempuannya telah menikah dan punya kehidupan yang baik. Mereka adalah: Gloria Carter Spann dan Ruth Carter Stapleton. Tentang anaknya yang bungsu, Billy Carter yang kini meneruskan kehidupan keluarga sebagai petani kacang, Lillian berpendapat: "Saya rasa Billy terlalu banyak minum bir. Tapi tidak pernah saya menegurnya. Saya senang melihat Billy yang sebenarnya seperti sekarang." Lillian Carter menghukum anaknya kalau berbuat salah, dan memuji mereka kalau benar. Hukuman dijatuhkan dengan cara tidak membolehkan hal-hal yang jadi kegemaran mereka untuk waktu tertentu. Lillian lahir di keluarga besar. Saudaranya semua 13 orang -- "sehingga kami selalu gembira setiap ada bayi lahir. Rasa-rasanya, seluruh dunia, cuma kami yang punya bayi baru," kata Lillian. Ketika mudanya, Lillian ingin jadi seorang perawat. Tapi keluarganya tidak mengabulkan cita-citanya. "Kalau kehidupan bisa diulang lagi, saya ingin jadi dokter," katanya lagi. "Cuma waktu itu saya tidak tahu kalau wanita bisa juga jadi dokter." "Ketika saya muda, semua orang berfikir FDR (Roosevelt- Red.) adalah jempolan. Kami tidak pernah mendengar orang mengkritik seorang presiden. Beda dengan sekarang. Setiap ada pemilihan, yang kedengaran cuma kejelekan saja." Mungkinkah Amerika kembali ke zaman itu? "Saya ragu. Karena kami sekarang punya pemerintah dan rakyat, sendirisendiri. Jimmy memang banyak mempunyai janji, tapi saya tak melihat bagaimana seseorang bisa mengerjakan hal itu sendirian ." Lillian wanita yang saleh. Kesedihan mendalam dalam hidupnya adalah ketika suaminya, Earl Carter, meninggal. Juga ketika dia dulu bertugas sebagai tenaga sukarelawan Palang Merah India. "Saya lihat bayi meninggal, orang dewasa meninggal - dengan satu alasan saja: ùcalau saja mereka mendapat perlakuan yang lebih baik, nyawa mereka bisa ditolong." Rasa sedih tidak diumbarnya. "Saya biasa menghabiskan waktu dengan bekerja dan bekerja. Sehingga tidak ada lagi waktu tersisa." Bersama Billy, Lillian kini tinggal di Plains, kota kecil di mana Presiden Carter dibesarkan. Bertubuh sedikit gemuk, rambutnya yang putih dipotong pendek sampai ke kuping, dia masih membaca dan senang kalau ada orang datang mengunjunginya, terutama anak-cucunya. "Dan bisakah anda mengatakan dengan singkat perasaan anda tentang kehidupan anda?'' tanya Gloria. Jawab Lillian cepat: "Good Lord! Kehidupan yang 78 tahun lamanya harus dikatakan dalam 25 kata-kata atau kurang dari itu? Kami punya empat orang anak dan memang empat oranglah yang kami kehendaki. Kami bertengkar sesekali dan persoalan bisa diselesaikan. Anak-anak sudah besar dan punya kehidupan pilihan sendiri. Semua itu, karena kehendak Tuhan. Saya tidak pernah bisa berfikir semua itu tanpa kehendakNya."

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus