DI Stadion Senayan, pada saat Kompetisi Perserikatan mencapai puncak-puncaknya dua pekan lalu, yang ada tak cuma tendang bola dan adu teriak. Tapi ada sejumlah gadis manis dengan rumbai-rumbai dan gerak-gerak yang lincah. Mereka, lazim disebut pom- pom girls, mengisi acara jeda setiap pertandingan. Ternyata, "komandan" dara-dara belia itu adalah Elizabeth Latief, 27 tahun, mantan ratu bulu tangkis Indonesia yang kini punya sanggar senam. Murid di sanggarnya ada 400-an orang, tapi yang ikut pom-pom itu sekitar 50 orang. Ice, begitu Elizabeth Latief dipanggil akrab, tadinya ragu-ragu turun ke lapangan hijau. "Itu, lho, kami takut melihat penonton main lempar-lemparan botol," alasannya. Tetapi, setelah panitia dan polisi mengawal, barulah Ice dan anak-anak asuhannya ke lapangan. Suka bola? Ternyata Ice menggeleng. Namun, karena berada di stadion, ia akhirnya punya pemain favorit: Robby Darwis. Alasannya, "Dia mainnya bagus, dan ganteng, lho," ujar dara yang masih sorangan ini sembari tertawa renyah. Tentu saja dia menyebut kegantengan Robby Darwis itu tak bermaksud apa-apa. Soalnya, Ice sudah punya calon. "Doi gue orang Malang. Dia seorang pengusaha," ujar Ice.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini