IMEE Marcos (20 tahun) pekan lalu mengunjungi Bali. Mahasiswi
fakultas hukum ini yang juga Ketua Mabulong (persatuan pemuda
proyek ayahnya, Ferdinand Marcos) sempat membuat beberapa
kejutan. Menurut panitia, sang puteri dengan 20 anggota
rombongannya ditunggu di Jakarta Sabtu 4 Juni lalu, dan konon
sudah siap mengadakan satu diskusi panel dengan kalangan muda.
Tapi Imee yang bermata lincah membatalkan acara utama itu, dan
diam-diam muncul di Bali Sabtu sore.
Bukan saja staf Kedubes Pilipina yang kelabakan juga pihak
penyambut di Bali. Walau demikian, di Inerport Ngurah Rai Imee
disambut Kepala Protokol Gubernur Bali Tjokorde Parsi dan
langsung ke Hotel Bali Beach di Sanur. Di sini sudah disediakan
7 buah kamar. Sabtu sore, 4 "generasi muda" Jakarta tiba di
Bali. Di antaranya Marzuki dari KNPI Pusat dan Halida, puteri
bungsu Dr. Moh . Hatta.
Hari Minggu, didahului mobil sirene lalu lintas, Imee naik
Holden. Di belakangnya masih ada satu holden, lalu mikrobus, dan
mobil para pejabat. Di Kompleks Pusat Pengembangan Kebudayaan
Bali Werdi Budaya, Imee seperti gelisah dan nampak kikuk
menghadapi acara yang nyaris tidak santai akibat diatur secara
protokoler.
Dari Werdi Budaya sang puteri diajak nonton Barong di Batubulan.
Ia, tentu saja, duduk di depan. Asyik. Duduknya santai saja, dan
orang tak tahu kalau itu anak Presiden Pilipina. Tiba-tiba
terdengar suara gadis tertawa keras. Imee yang ketawa. Rupanya
ia geli melihat adegan seorang pemburu yang memotong "barang
antik" kera jadian, lalu memamerkan anunya kera itu. Sementara
orang-orang dari Jakarta bilang "porno", Imee malah semakin
keras ketawa.
Dari Batubulan, Imee menuju Art Shop Ida Bgs Tilem di Mas. Di
sini ada museum, dan Ida Bgs Tilem yang pernah mendapat
penghargaan seni memberi penjelasan panjang lebar dengan nada
promosi. "I like it, I like it" ujar si cantik Imee. Lalu empat
patung diboyong dari sini.
Masih ada beberapa acara. Tapi di mobil di muka art sop itu
terjadi "ketegangan". Rombongan ternyata balik ke hotel, batal
ke Ubud atau Kintamani, padahal jam masih menunjukkan pukul
11.10 wib. "Sang puteri lagi pilek", komentar seorang pejabat
seperti dicatat Putu Setia. Dan memang Minggu itu Imee bercokol
di hotel saja. Malamnya naik ke tingkat 10 hotel mewah itu,
untuk dansa. Dan Senin pagi, Imee meninggalkan Bali menuju
Yogya.
Di Jakarta ia diterima Wakil Gubernur Urip Widodo dan dikasih
kenangkenangan batik. Rabu pagi ia diminta sebentar memimpin
nyanyian grup Bina Vokalia di Gelanggang Remaja lebayoran Baru
dalam acara yang diadakan KNPI. Rabu 8 Juni itu, sorenya,
harusnya gadis yang sudah mengunjungi negeri-negeri ASEAN itu
berangkat pulang. Tapi di Lapangan Halim kepulangan ditunda satu
malam, oleh adanya satu pesawat Thai yang pecah empat bannya
begitu mendarat - sementara Imee dan rombongan sudah dalam
pesawat mereka, seperti dicatat koran Sinar Harapan.
Pihak tuan rumah akhirnya mengajak mereka putar-putar Jakarta.
Mampir di butik Iwan Tirta, lmee membelanjakan AS $ 375 untuk
oleh-oleh ibunya dan dia sendiri. Rombongannya menghabiskan jauh
lebih banyak lagi, kebanyakan untuk beli kemeja batik.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini