Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tokoh

Lagu minang berbau india

Penyanyi, wirdaningsih, 25, sering melawat ke malaysia. karena itu namanya dikenal di malaysia. komentarnya, lagu minang sudah ada yang berbau india.

16 April 1977 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

WIRDANINGSIH (25 tahun) mungkin tak setenar Elly Kasim dalam membawakan lagu-lagu Minang. Meski ia sudah 15 tahun tarik suara. Sebab ia lebih tenggelam jadi pengurus Papiko: sebagai sekretaris. Tapi di Malaysia atau Singapura, penggemar musik kenal nama Wirda. Maklum, ia kabarnya sering melawat ke sana. Sedikitnya sekali 3 bulan. Selain melayani pesanan menyanyi, ia agaknya punya urusan pribadi juga di negeri tetangga itu. Ada pacar? Wid tersenyum. Ketika berlangsung festival lagu-lagu urang awak baru-baru ini, ia duduk sebagai ketua panitia. Seperti diketahui dengan festival semacam itu ingin diluruskan lagi corak irama Minang. Sebab menurut Wirda, ada gelagat lagu Minang mutakhir punya dua corak: berbau India dan Minang tulen. "Yang klasik itu selalu dicari orang, dan membawanya harus dengan kemampuan yang baik", katanya. Berdiam bersama ibunya di rumah mungil di Kramat III, ruangan ditata apik dan sedikit mewah. Ada piano dan sejumlah barang antik, oleh-oleh dari perjalanan. Irni Yusnita adalah salah seorang adiknya yang juga getol menyanyi. Ayah Wirda sudah almarhum, dan ia adalah anak tertua dari 4 bersaudara. Dua di antaranya sudah berumah tangga. Wirda yang sulung belum. "Saya gagal melulu", tuturnya. "Umumnya artis gampang menghibur orang, tapi nampaknya sukar menghibur diri sendiri". Lebih jauh: "Celakanya banyak artis dicintai lelaki yang sudah jadi suami orang, lalu kawin. Tapi jangan dikira saya menyukai yang serupa itu". Tapi sebaliknya ia berkomentar: "Kalau ada artis yang digaet suami orang, itu sudah suratan nasib". Menyinggung kemungkinan larangan menyanyi dari suaminya kelak Wirda bilang: "Akan saya turuti". Sebab ia berpendirian, rumah tangga perlu diberi prioritas. "Untuk menduakan kedua bidang itu jarang yang berhasil".

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus