WIRDANINGSIH (25 tahun) mungkin tak setenar Elly Kasim dalam
membawakan lagu-lagu Minang. Meski ia sudah 15 tahun tarik
suara. Sebab ia lebih tenggelam jadi pengurus Papiko: sebagai
sekretaris. Tapi di Malaysia atau Singapura, penggemar musik
kenal nama Wirda. Maklum, ia kabarnya sering melawat ke sana.
Sedikitnya sekali 3 bulan. Selain melayani pesanan menyanyi, ia
agaknya punya urusan pribadi juga di negeri tetangga itu. Ada
pacar? Wid tersenyum.
Ketika berlangsung festival lagu-lagu urang awak baru-baru ini,
ia duduk sebagai ketua panitia. Seperti diketahui dengan
festival semacam itu ingin diluruskan lagi corak irama Minang.
Sebab menurut Wirda, ada gelagat lagu Minang mutakhir punya dua
corak: berbau India dan Minang tulen. "Yang klasik itu selalu
dicari orang, dan membawanya harus dengan kemampuan yang baik",
katanya.
Berdiam bersama ibunya di rumah mungil di Kramat III, ruangan
ditata apik dan sedikit mewah. Ada piano dan sejumlah barang
antik, oleh-oleh dari perjalanan. Irni Yusnita adalah salah
seorang adiknya yang juga getol menyanyi. Ayah Wirda sudah
almarhum, dan ia adalah anak tertua dari 4 bersaudara. Dua di
antaranya sudah berumah tangga. Wirda yang sulung belum.
"Saya gagal melulu", tuturnya. "Umumnya artis gampang menghibur
orang, tapi nampaknya sukar menghibur diri sendiri". Lebih jauh:
"Celakanya banyak artis dicintai lelaki yang sudah jadi suami
orang, lalu kawin. Tapi jangan dikira saya menyukai yang serupa
itu". Tapi sebaliknya ia berkomentar: "Kalau ada artis yang
digaet suami orang, itu sudah suratan nasib".
Menyinggung kemungkinan larangan menyanyi dari suaminya kelak
Wirda bilang: "Akan saya turuti". Sebab ia berpendirian, rumah
tangga perlu diberi prioritas. "Untuk menduakan kedua bidang itu
jarang yang berhasil".
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini