Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
PELARI cepat Lalu Muhammad Zohri kembali ke kampung halamannya di Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, karena Persatuan Atletik Seluruh Indonesia menghentikan pemusatan latihan nasional akibat pandemi Covid-19. “Program latihan selama puasa, saya tetap latihan mandiri di rumah,” kata Zohri, Kamis, 14 Mei lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Zohri, 19 tahun, pulang kampung sejak 16 Maret lalu. Selama puasa, ia mengurangi intensitas latihan hanya sekali dalam sehari. Ia berlatih sesuai dengan program yang disiapkan pelatihnya, Eni Nuraeni Sumartoyo. Untuk meningkatkan kemampuannya, tiga kali dalam sepekan ia berlatih sprint di pantai Kawasan Pelabuhan Bangsal Pemenang, Lombok Utara. “Itu dekat rumah saya,” Zohri menjelaskan alasannya memilih kawasan itu sebagai tempatnya berlatih.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Peraih medali emas lari 100 meter putra dalam Kejuaraan Dunia Atletik Junior 2018 di Tampere, Finlandia, itu memilih berlatih pagi atau sore hari ketika sinar matahari tak terlalu menyengat. Karena sedang berpuasa, Zohri mengurangi durasi latihannya di pantai. Ia hanya berlatih sekitar 30 menit untuk mengasah teknik dan kekuatannya. “Kalau sebelum puasa bisa sampai satu setengah jam,” ujarnya.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo