Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TAK ada kata lengah dalam kamus Rio Haryanto. Di tengah menunggu kepastian bisa tampil atau tidak di ajang balap Formula 1 musim ini, pemuda 23 tahun itu tak kendur menjaga kondisi tubuh. "Iya, saya terus latihan fisik dan jaga asupan makanan," ujar Rio saat berkunjung ke kantor Tempo, Jumat dua pekan lalu. Tentu saja ia juga tak berhenti berdoa agar cita-citanya berlaga di kompetisi jet darat itu terwujud.
Soal doa, pembalap asal Solo ini rupanya juga disokong para pengasuh dan santri di Pondok Pesantren Terpadu Al Hikam, Boyolali. Menurut Pelaksana Harian Yayasan Pondok Pesantren Al Hikam, Moh. Kholid Ismail, kesuksesan Rio Haryanto dalam dunia balap tidak terlepas dari doa para anak yatim dan duafa yang diasuh pondok pesantren itu. "Tiap ada kesempatan mudik (ke Kota Surakarta), Rio sering memberikan sumbangan ke sejumlah pondok pesantren. Tidak hanya di Pondok Pesantren Al Hikam," kata Kholid, Selasa pekan lalu. Saat bertandang ke pondok pada awal Desember tahun lalu, Rio menceritakan peluangnya membalap di Formula 1. Saat itu, selain menyerahkan sumbangan, ia menyempatkan diri bermain voli bersama para santri.
Rio, yang telah mencatat prestasi mengesankan di Formula 2, sudah melakukan segalanya untuk berlaga di ajang tertinggi balap mobil sejagat itu. Dia layak berada di sana. Bruumm!
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo