Lomba pidato hari kebangkitan ...

MEMPERINGATI Hari Kebangkitan Nasional, 20 Mei Yayasan Gedung-Gedung Bersejarah Jakarta menyelenggarakan Pekan Lomba Pidato Kesadaran Nasional. Peserta cukup banyak hingga panitia yang dipimpin oleh Bekas Walikota Jakarta Sudiro dan direktur Yayasan Hadisutjipto jadi kewalahan. Sebab pekan pidato itu seolah-olah jadi semacam Hyde Park-nya Jakarta, itu alun-alun di London yang biasa ramai oleh orang yang melontarkan isi hatinya. Barangkali juga untuk melampiaskan uneg-uneg sebagian peserta ada yang melontarkan kritik ke alamat Pemerintah. Tentu ini bukan tujuan Yayasan toh? Di hadapan pejabat l.ksusda dan kepolisian Adnan Buyung Nasution SH muncul juga di acara final. Tapi ketua LBH ini memang diminta tampil untuk memberi sekedar sambutan. Semula saya sangsi acara ini tidak mendapat respons", ujarnya. Dalam negara demokrasi mutlak harus ada kebebasan- cara. Kalau tidak saudara-saudara bisa frustasi .Kemudian tampil M. Tabrani.Kata tokoh 45 dan salah seorang perintis pers nasional ini ada dua ilmu yang harus dipegang teguh. Pertama ilmu cari makan kedua ilmu bicara. Ilmu bicara adalah sumber sukses. Karena itu saya kuat bicara dan tak perlu pakai pengeras suara. Nanti corongnya bengkok . Kocak juga tokoh tua ini. Komentarnya lagi tentang para peserta lomba -pidato. Tadi itu sih bukan pidato. Cuma deklamasi dengan berbagai gaya..."