INI kali bukan di dalam film. Jenny Rachman Selasa pagi pekan lalu, dalam keadaan perut gendut, dibopong ke ruang Santa Anna, Rumah Sakit St. Carolus, Jakarta. Pukul sepuluh kurang lima menit, keluarlah isi perut: bayi mungil berbobot 3,35 kg dan panjang 45 cm. Sejak diboikot PWI Jaya karena beperkara dengan seorang wartawan, ia memang tak banyak diberitakan. Bahkan main film pun absen. Tapi bukan karena perkara itu benar bila ia pun jarang tampil di muka umum. Misalnya, ketika dua pekan lalu ia dipanggil Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan atas pengaduannya terhadap, lagi-lagi, seorang wartawan yang di anggapnya menulis hal yang tak benar tentang dirinya. Yeyen, panggilan artis yang pernah jadi idola remaja ini, tak muncul. Yang nongol di Kejaksaan cuma suaminya. Memang, ia pernah mengakui: malu tampil di depan umum karena perutnya gendut. Ini berarti, untuk ketiga kalinya sudah Yeyen melahirkan. Dua bayi sebelumnya, lahir dalam keadaan yang "sulit dan penuh penderitaan", tetapi membuat artis ini terkenal dan naik harga. Yakni dalam film Kabut Sutra Ungu, yang menghadiahkan Piala Citra, dan dalam film Kartini, yang menyebabkan honorarium Yeyen melambung tinggi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini