Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Aktor Nino Fernandez tak mudah puas menjalani peran ketika ada naskah yang kurang sreg untuknya. Ia kerap mengajukan saran atau memberikan sudut pandangnya terhadap dialog yang bisa menghidupkan karakter yang ia perankan.
Ketika memerankan adegan bersama aktris Hannah Al Rashid dalam film Bulan Terbelah di Langit Amerika 2, misalnya, Nino bersama lawan mainnya itu meramu adegan dan dialog yang menurut keduanya lebih baik ketimbang hanya mengikuti naskah cerita yang mereka terima. Menurut dia, penting saat tokoh punya akhir cerita yang tak biasa. "Saat itu saya tawarkan ke sutradara alternatif cerita dan dialognya. Dia bilang oke," ujar Nino saat ditemui di kawasan Jalan M.H. Thamrin, Jakarta Pusat, Sabtu tiga pekan lalu.
Pria kelahiran Hamburg, Jerman, 13 Januari 1983, itu bisa melakukannya karena terbiasa menulis cerita untuk film pendek. "Sebagai pemain, kita harus melatih daya khayal kita," tutur kakak penyanyi Millane Fernandez itu.
Selama ini tulisannya dibuat untuk konsumsi pribadi, tak pernah dipublikasikan. Kegiatan menulis cerita ini, menurut dia, membuatnya tertantang mengembangkan cerita ketika ia mengalami kebuntuan memainkan karakter tertentu. "Saat berhasil, rasanya senang, lega," ujarnya.
Baru dalam film inilah kemampuan Nino turut dihadirkan dan tersaji dalam sebuah adegan film. Tapi ia belum tertarik terjun ke dunia penulisan naskah. Dia mengatakan masih banyak hal yang perlu ia pelajari sebagai aktor. "Jadi aktor saja. Nanti pekerjaan orang saya ambil," ucapnya, tertawa.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo