Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tokoh

Membuat rumah baru

26 Maret 1983 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

NY. Ratna Sari Dewi Sukarno, 42 tahun, sudah hampir setahun ini berada di Indonesia, dan menurut sassus sedang membuat rumah di daerah Menteng, Jakarta. Ia menyangkal. "Hara rumah di sini mahal sekali," katanya kepada Minuk Sastrowardoyo dari TEMPO. "Jadi untuk membeli rumah saya rasa tidak ekonomis." Memang ada rencananya menyewa rumah, setelah sekian lama tinggal di Hotel Borobudur, lalu Hotel Hilton dan sejak 6 bulan lalu di Hotel Mandarin. Saat ini rumah di daerah Menteng tersebut sedang dipermak sesuai dengan seleranya. Kelak ia akan tinggal di sana bersama kawannya, pasangan suami-istri Amerika. "Saya sudah terbiasa berada di tengah orang banyak, dan tidak bisa tinggal sendirian," katanya. Dengan berumah di Jakarta tambahnya, "basis kegiatan saya sekarang di sini, meski di Paris masih tetap ada alamat bisnis." Apa sih? "Saya ini senang melihat pertumbuhan," jawabnya, "jadi bidang usaha saya adalah pertanian dan konstruksi." Juga main minyak? Ny. Dewi cuma tertawa, masih manis. Ia tak membantah, kecuali katanya: "Saya ini benar-benar orang tanah." Kegiatannya adalah melakukan studi kelayakan, perencanaan teknis dan mencari modal. Niatnya adalah untuk tinggal selamanya di Indonesia. Juga anaknya, Kartika, yang 7 Maret lalu genap 16 tahun. "Biasanya, saya selalu ada bersaanya. Tapi kali ini ia merayakannya bersama teman-temannya di Paris," tuturnya. "Saya mengirimkan hadiah ulang tahun baju musim panas buatan Yves Saint Laurent, karena ia akan berlibur ke Kenya dan akan bertamu ke Presiden Kenya. Janda Presiden Sukarno itu mengungkapkan ia pernah dua kali. bermaksud menikah. Mungkin kelamaan menimang-nimang, akhirnya batal. Sekarang? "Anak saya sudah tak memerlukan figur-ayah seperti ketika dia masih kecil dulu," ia mengenang, "sedangkan saya sendiri sudah terlalu independen untuk kawin lagi." Namun diakuinya, "Wanita memerlukan seorang suami atau setidaknya seorang teman." Lalu siapa? "Tak ada", jawabnya tenang sambil menghembuskan asap rokok. Karena ia perlu mempertahankan status janda presiden? "Ah. Status itu seharusnya diberikan kepada Hartini dan Fatmawati," ulasnya cepat "saya tak ingin tampil di depan. Apalagi buat pengusaha, kalau ingin berhasil, ia harus ndak gembar-gembor." Sejak Juli tahun lalu ia sah mendapat jatah pensiun sebagai janda presiden. "Tapi berapa Jumlahnya, saya sendiri lupa, karena uang itu langsung dibayarkan pada bank account di Paris," katanya "rasanya lebih baik saya tidak mengetahui jumlahnya dengan persis. Lebih romantis, kan?"

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus