NY. Ratna Sari Dewi Sukarno, 42 tahun, sudah hampir setahun ini
berada di Indonesia, dan menurut sassus sedang membuat rumah di
daerah Menteng, Jakarta. Ia menyangkal. "Hara rumah di sini
mahal sekali," katanya kepada Minuk Sastrowardoyo dari TEMPO.
"Jadi untuk membeli rumah saya rasa tidak ekonomis."
Memang ada rencananya menyewa rumah, setelah sekian lama tinggal
di Hotel Borobudur, lalu Hotel Hilton dan sejak 6 bulan lalu di
Hotel Mandarin. Saat ini rumah di daerah Menteng tersebut sedang
dipermak sesuai dengan seleranya. Kelak ia akan tinggal di sana
bersama kawannya, pasangan suami-istri Amerika. "Saya sudah
terbiasa berada di tengah orang banyak, dan tidak bisa tinggal
sendirian," katanya.
Dengan berumah di Jakarta tambahnya, "basis kegiatan saya
sekarang di sini, meski di Paris masih tetap ada alamat bisnis."
Apa sih? "Saya ini senang melihat pertumbuhan," jawabnya, "jadi
bidang usaha saya adalah pertanian dan konstruksi." Juga main
minyak? Ny. Dewi cuma tertawa, masih manis. Ia tak membantah,
kecuali katanya: "Saya ini benar-benar orang tanah." Kegiatannya
adalah melakukan studi kelayakan, perencanaan teknis dan mencari
modal.
Niatnya adalah untuk tinggal selamanya di Indonesia. Juga
anaknya, Kartika, yang 7 Maret lalu genap 16 tahun. "Biasanya,
saya selalu ada bersaanya. Tapi kali ini ia merayakannya
bersama teman-temannya di Paris," tuturnya. "Saya mengirimkan
hadiah ulang tahun baju musim panas buatan Yves Saint Laurent,
karena ia akan berlibur ke Kenya dan akan bertamu ke Presiden
Kenya.
Janda Presiden Sukarno itu mengungkapkan ia pernah dua kali.
bermaksud menikah. Mungkin kelamaan menimang-nimang, akhirnya
batal. Sekarang? "Anak saya sudah tak memerlukan figur-ayah
seperti ketika dia masih kecil dulu," ia mengenang, "sedangkan
saya sendiri sudah terlalu independen untuk kawin lagi." Namun
diakuinya, "Wanita memerlukan seorang suami atau setidaknya
seorang teman." Lalu siapa? "Tak ada", jawabnya tenang sambil
menghembuskan asap rokok.
Karena ia perlu mempertahankan status janda presiden? "Ah.
Status itu seharusnya diberikan kepada Hartini dan Fatmawati,"
ulasnya cepat "saya tak ingin tampil di depan. Apalagi buat
pengusaha, kalau ingin berhasil, ia harus ndak gembar-gembor."
Sejak Juli tahun lalu ia sah mendapat jatah pensiun sebagai
janda presiden. "Tapi berapa Jumlahnya, saya sendiri lupa,
karena uang itu langsung dibayarkan pada bank account di Paris,"
katanya "rasanya lebih baik saya tidak mengetahui jumlahnya
dengan persis. Lebih romantis, kan?"
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini