Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendidikan

Diakhir Jabatannya

Tentang hal-hal yang telah dilakukan selama ia menjabat menteri p dan k, dan rencana-rencana yang belum sempat terwujud. (pdk)

26 Maret 1983 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

DAOED Joesoef tak tampak di Istana Negara sewaktu pelantikan Kabinet baru Sabtu pekan falu. Agaknya Menteri P & K Kabinet Pembangunan III (1978-1983) yang tak lagi diangkat itu, mempunyai kesibukan sendiri. "Ya, saya harus menyelesaikan ini, untuk serah terima jabatan Senin besok," katanya Sabtu siang di kantornya. Kantor itu kini telah tampak sepi, rak di belakang tempat duduknya tak lagi dipenuhi buku-buku. Juga di mejanya ta lagi ada kertas dan map-map, surat-surat yang harus diteken. Menteri yang "'tidak populer" ini (seperti pernah dikatakannya sendiri), Kamis pekan lalu, setelah malamnya Presiden mengumumkan Kabinet Baru, telah membenahi buku-bukunya, dimasukkan ke dalam tas untuk dibawa pulang. Sejak Kamis tamu-tamunya juga tak sebanyak hari-hari sebelumnya. Berikut wawancara TEMPO dengan Daoed Joesoef, kelahiran Medan, 8 Agustus 1926. Selama 5 tahun terakhir banyak yang terjadi di dunia pendidikan kita: tahun ajaran yang diubah, anggaran sektor pendidikan menjadi nomor satu, normalisasi kampus, dll. Seberapa jauh itu semua mendukung perbaikan pendidikan kita? Semua itu dengan sadar dan sengaja dilaksanakan demi mendukung perbalkan dunia pendidikan, dan ternyata memang sudah sangat memperlancar usaha perbaikan tersebut. Dengan tahun ajaran yang baru, pelaksanaan pendidikan menjadi semakin sinkron dengan praktek tahun anggaran. Liburan pun menjadi lebih teratur sehingga bisa diisi dengan kegiatan pendidikan ekstra kurikuler. Normalisasi Kehidupan Kampus (NKK) memungkinkan pembinaan kampus secara sistematik menjadi masyarakat ilmiah sebagai lingkungan yang tepat bagi pelaksanaan pendidikan tinggi. Semua istilah, ungkapan dan kebiasaan akademik serta penghargaan akademik maupun administratif kegiatan belajar-mengajar menjadi semakin jelas arti dan misinya. Apakah NKK telah berhasil? Ya, menurut pengamatan saya NKK telah mencapai sasarannya, yaitu kebiasaan berpikir dan berbuat di dalam kampus. Serta menjangkau dan menegur semua orang dan lembaga yang melibatkan diri dan terlibat dalam kegiatan pendidikan tinggi, di dalam maupun di luar kampus, supaya bertingkah laku sesuai yang diamanatkan GBHN. Yaitu, perguruan tinggi sebagai pusat pengetahuan dan teknologi. Mengapa Undang-undang Pokok Pendidikan yang Anda cita-citakan belum sempat juga terwujud? Konsep Undang-undan Pokok Pendidikan Nasional sekarang sudah pada tahap pemantapan pada Menteri P & K. Kesulitan dan hambatannya praktis tidak ada, juga tidak di bidan pendanaan untuk pembiayaan penelitian dan perumusannya. Memerlukan waktu yang relatif lama karena harus dipikirkan dan dipertimbangkan masak-masak. Di samping, secara berangsur-angsur menyiapkan kondisi yang diperlukan untuk pelaksanaannya. Memang tidak ada maksud untuk &tawarkan kepada masyarakat dalam periode kerja Kabinet Pembangunan III ini, tapi periode sesudah ini. Lalu hal-hal apa lagi yang selama ini Anda rencanakan dan yang belum sempat terwujud? Untuk menyebut beberapa hal saja, misalnya, wajib belajar untuk anak usia 7-12 tahun. Integrasi pendidikan formal anak cacat dan anak normal. Sekolah khusus untuk anak berbakat. Latihan keterampilan keliling bagi remaja dan pemuda di pedesaan. Perluasan jaringan toko buku dan perpustakaan keliling di pedesaan. Bank Guru. Penertiban gelar akademik. Pembaharuan sistem dan ukuran kenaikan pangkat guru secara fungsional. Penyempurnaan ukuran pengangkatan guru besar ke arah yang betul-betul obyektif-zakelk. Pembentukan kantin mahasiswa-dosen, siswa-guru, dan beberapa lagi. Ada hal-hal tentunya yang dulu tak terduga merupakan masalah dunia pendidikan kita, yang Anda temukan. Memang. Tapi cukup saya ajukan dua saja yang cukup serius. Pertama, ketidaksadaran banyak dosen bahwa mereka itu nomor satu adalah guru, dan nomor dua baru ilmuwan. Serta ketidakpedulian para dosen terhadap metode mengajar apalagi konsep pendidikan, tentang hal-hal yang diamanatkan GBHN, tentang Pancasila adalah dasar sistem pendidikan nasional. Untuk seba besar hal ini terjadi karena ada anggap yang keliru bahwa setiap lulusan perguruan tinggi otomatis dapat berfungsi seba .. tenaga pengajar di perguruan tinggi. Kedua, walaupun UUD 45 jelas mengatakan yang harus diusahakan dan diselenggarakan adalah satu sistem pendidikan nasional, kenyataannya pengelolaan pelaksanaan sistem pendidikan tidak berada di satu departemen eksekutif, tidak di bawah satu atap. Ini tidak hanya mempersulit pelaksanaan yang mantap, efisien dan efektif. Bahkan menjadi sumber banyak kesimpangsiuran dan pelemahan disiplin di kalangan para pelaksana di lapangan. Hal inilah yang antara lain hendak ditertibkan melalui usaha pembaharuan sistem pendidikan nasional yang secara formal terwujud dalam satu Undang-undang Pokok Pendidikan Nasional, yang jua kini belum ada, namun sudah diamanatkan harus ada oleh UUD 45. Singkat kata, apa yang membalagiakan dan apa yang memprihatinkan selama Anda menjadi Menteri P & K? Yang membahagiakan, saya memperoleh banyak pengetahuan dan tidak sekadar pengalarnan. Pengetahuan tentang manusia, pikirannya, perbuatannya, tingkah lakunya. Membahagiakan juga karena dalam melaksanakan pekerjaan saya didorong untukbanyak membuat tulisan analitik dan kemudian saya bacakan sebagai pidato di depan akademisi, Membahagiakan juga di tengah kesibukan kerja masih ada sedikit kesempatan membuat sketsa. Bukankah kebahagiaan itu terasa pada saat kita berkesempatan menuliskan kalimat penutup pada karangan yang kita buat sendiri? Atau, pada saat kita menggoreskan garis terakhir pada sketsa? Membahagiakan juga bahwa istri dan anak saya dapat memahami kesibukan saya yang membuat saya terpaksa tidak berada di rumah untuk beberapa hari. Dan walaupun berkedudukan resmi, kami sekeluarga berhasil sel?enuhnya mempertahankan rumah tangga kami sebagai home sederhana dari orang biasa seperti sediakala. Adapun yang menjadikan keprihatinan saya adalah lingkungan masyarakat yang ti ak selalu conduave untuk pendidikan anak-anak. Dan adanya kegiatan sementara orang, politisi dan pengusaha yang dengan dalih muluk-muluk, masih saja mellibatkan bahkan menggunakan siswa dan mahasiswa dalam kegiatan yang secara esensial tidak untuk kepentingan para remaja tersebut. Bahkan merusak nilai-nilai baik untuk pegangan mereka di kemudian hari. Daoed, oleh sementara orang dinilai kaku. Tapi ia memang pekerja keras. Menurut Ny. Lukiati, sekretaris Menteri P & K sejak zaman Menteri Prijono, baru Daoed Joesoef yang suka bekerja di kantor hingga malam. "Menteri yang lain-lain paling sampai pukul enam sore," katanya. Menurut Ny. Luki, hampir tak pernah Daoed Joesoef terlihat tersenyum, apalagi bergurau dengan pembantu-pembantunya. Entah karena terlalu seriusnya, bila berpidato dalam kunjungan ke daerah-daerah banyak yang mengkritik menteri satu ini selalu lupa mengucapkan assalamualaikum. "Lho, di sini juga tak saya ucapkan. Untuk apa? Orang lain banyak juga yang tak mengucapkan tapi tak disoroti," katanya pekan lalu. "Tapi kalau orang mengucapkan salam itu kepada saya, pasti saya jawab. Sebagai muslim itu wajib." Ia, tentu saja, akan kembali ke Tanah Abang III, markas CSIS (Center Strategic of International Studies), sebagai ketua Dewan Direktur. Juga "ada maksud menulis memoar yang kerangkanya sudah siap dengan judul sementara Memoar tentang dan dan Masa Depan". Dan pasti bekas murid pelukis Sudjojono ini akan tetap membuat sketsa di kala senggang. "Itu sudah mendarah daging sejak kecil."

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus