DUBES Colombia di Jakarta Alberto Villamizar, 41 tahun, tak tercatat sebagai anggota rombongan petinju Raul Diaz. Tapi dialah yang paling sibuk, melebihi kesibukan pendamping Diaz. Peci yang dipakai Raul Diaz ketika naik ring di GOR Pangsuma Pontianak itu - maksudnya untuk menarik simpati penonton - datang dari Pak Dubes. Bukan cuma peci. Alberto pula yang banyak mengurus kepentingan Diaz. Dari menyiapkan kompres es sampai memesan makanan. Juga ketika penantang Ellyas Pical itu berat badannya kelebihan satu ons, dengan sigap ia menyuruh Diaz mencopot celananya. Lalu, yang penting, Alberto bertindak sebagai penerjemah. "Lucu juga seorang Dubes, kok, jadi penerjemah, ha ... ha .. .," katanya sambil tertawa lebar. Bahwa akhirnya Diaz kalah itu soal lain. "Suara saya sempat parau, karena terus berteriak Colombia, Colombia. Diaz kurang beruntung, meskipun ia bermain bagus," ucap Pak Dubes. Tapi benarkah juri dari Colombia, Urial Aguilera, mengalahkan Diaz lantaran disuap? Dan Alberto sampai menampar Urial tiga kali? "Tidak, tidak benar itu. Betul-betul tidak ada uang yang terlibat," kata Alberto pekan lalu. Kekalahan Diaz dua pekan lalu itu sudah mereka lupakan. Ketika Diaz mohon pamit ke rumah Pak Dubes, Kamis pekan lalu, keduanya bercanda gembira sambil meneriakkan kata-kata yang di Pontianak kurang bergema, "Hidup Colombia, hidup Colombia." Kali ini tan- pa parau.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini