OBAT asma yang paling mujarab? "Kudeta militer," jawab Cory Aquino. Presiden Filipina yang pekan lalu tersenyum ria memperingati revolusi damai ini mengungkapkan kisah itu kepada majalah Vanity Fair. "Saya menderita penyakit brengsek itu sebelum saya menjadi presiden," kata Cory lagi. Dinihari itu, ketika Kolonel Gregorio "Gringo" Honasan memimpin makar dengan mengirim tiga kompi tentara ke Istana Malacanang, Cory masih mengenakan baju tidur meraih telepon. "Saya menelepon menteri pcrtahanan, tapi tidak mendapat sambungan. Saya menghubungi kepala staf, telepon bicara. Saya menghubungi sekretaris pelaksana, juga tidak bisa," tutur Cory. Dalam kemacetan itu "Akhirnya saya menghubungi Nya. Cuma Dia yang selalu bisa saya hubungi." Menghubungi "Nya". tentu tidak dengan telepon. Cory cukup menggenggam rosario yang dipakainya, lalu hening sejenak. Ia lantas mengganti baju, menyisir rambut, memoleskan lipstik, dan beberapa jam kemudian memimpin rapat kabinet. "Tiada tawar-menawar buat pengkhianat. Hukum mereka seberat-beratnya dan lakukan sekarang," perintah Cory. Lantas Cory pun mengaku, sebenarnya waktu itu ia tegang juga. Dan ia menduga, ketegangannya itulah yang membuat hormon adrenalinnya meningkat, yang mengakibatkan asmanya sembuh. "Sejak itu saya selalu mudah bernapas," katanya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini