Mengarang sejak umur 12

TAHU lagu Harmoni Kehidupan? Ciptaan Ully Sigar-Rusady (27) itu terpilih sebagai wakil Indonesia ke Festival Lagu Pop Dunia di Tokyo tahun silam. Meski tidak kejatuhan hadiah, Ully yang ikut ke sana toh merasa beruntung: dapat meraba rahasia nasib sebuah lagu yang banyak ditentukan juga oleh peranan penonton dari mancanegara itu. Apa tahun ini Ully masih punya nyali? "Belum tahu," jawab ibu 3 anak ini. Soalnya ia keburu sibuk sebagai guru gitar, di 3 tempat di Jakarta. Muridnya ada yang 9 tahun ada yang 45 tahun. Dan ia juga menyanyi. Lho? Memang ia tak berniat menjadi penyanyi. Tapi untuk rekaman '4 Komposer' bersama Baskoro, Mamad dan Bagio -- mereka ini pencipta lagu yang karyanya masuk dalam '6 Lagu Terbaik' pada festival tahun lalu -- Ully kata produsernya harus membawakan lagunya sendiri. Tapi bukankah ia bikin lagu hanya gara-gara ikut festival? Tidak. Anak sulung dari 7 putera-puteri Jus Rusady (pensiunan Asisten I Kodam V Jaya) ini sudah mencoba mengarang lagu di umur 12. Mulai belajar gitar di kelas 3 SD -- dari ayahnya sendiri lalu belajar di sekolah musik YMI untuk jurusan klasik, di samping sempat pula berguru pada jagoan keroncong Saleh Suita. Berapa banyak sudah lagunya? "Nggak pernah dihitung, sih," katanya. Beberapa ada, yang pernah masuk rekaman, dibawakan Ade Manuhutu dan Yonas Souisa. Kebolehan Ully membuat lagu rupanya juga menular pada seorang adiknya. Mayke, namanya, dengan lagunya Getar Asmara masuk barisan '10 Tembang Tercantik' Prambors yang barusan diumumkan.