INI berita soal terjun. Jasmin Kartiasa R. Mandagi 35 tahun, sudah 1.157 kali terjun payung. Sedang Boyke Setiawan, 37 tahun, tak mau kalah, ia melayang di bawah parasut 1.263 kali. Kedua penerjun ini, Jumat dua pekan lalu, "terjun" tanpa payung dan mendarat di muka penghulu di Masjid Al Ittihad, Cinere, Jakarta Selatan. "Serasa mimpi. Soalnya, dulu kami teman akrab," kata Yasmin -- begitu mempelai wanita dipanggil. Ia memilih hari perkawinan itu persis pada hari ulang tahun Almarhum Robby Mandagi -- suaminya terdahulu. Robby adalah salah satu dari 10 korban kecelakaan pesawat terbang di lapangan Rumpin, Serpong, 18 Mei 1986 Karena masih hormat pada Almarhum itulah Yasmin tetap mencantumkan nama R. Mandagi. "Kami memang berteman dari dulu. Sejak Yasmin SMP dan saya di SMA," kata Boyke, duda cerai beranak satu. Boyke pun mengenal Robby dengan baik, mereka pendiri kelompok terjun payung 1-6-5 Skydivers. Setelah menjadi janda dan duda, mereka tak cuma bicara soal parasut, tetapi juga hidup. "Akhirnya kami saling tergantung," kata Boyke, dokter yang baru saja mengundurkan diri sebagai pelatih terjun payung di Kopassus. Dan begitu akad nikah usai pagi harinya, siangnya pengantin baru ini langsung terbang ke Bali. Bulan madu? Bukan, mereka mengikuti uji coba kerja sama di udara, yang diselenggarakan Perkumpulan Terjun Payung Angkatan Darat. Tapi hanya Boyke yang terjun. "Kalau terjun bareng dan kebetulan terjadi apa-apa, bisa-bisa keduanya game," ujar Yasmin sambil ketawa. Bunga Surawijaya
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini