DUA hari setelah usianya genap 80 tahun, Erich Fromm, filsuf,
tokoh psiko-analisa, meninggal dunia 18 Maret, di rumahnya di
Muralto, Swiss. Keluarganya mengatakan kematian itu akibat
serangan jantung.
Ia disebut "ahli cinta" setelah menulis The Art of Loving. Tapi
bukan cinta monyet, atau soal cinta cowok-cewek. "Hanya cinta
yang bijaksana yang bisa menjawab persoalan-persoalan
kemanusiaan secara memuaskan," tulisnya. Dalam bukunya yang
laris, Escape From Freedom, orang Jerman yang di zaman Nazi
melarikan diri ke Amerika karena menentang gerakan anti-Yahudi
dan kemudian menetap di Swiss itu, mencoba mengusut perkembangan
kemerdekaan dan kesadaran pribadi manusia. Buku itu, seperti
buku lainnya, The Save Society, menjadi tonggak dalam ilmu
jiwa, sejarah intelektual dan falsafah politik.
Ia juga banyak menulis buku mengenai agama dan kecemasan manusia
mengenai perang nuklir di masa datang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini