Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Undangan Dari Bung Karno

Pernah mempesonakan bung karno. diajak ke kbri tapi tnku abdul rahman mengirim pulang ke kuala lumpur. ditulis tnku di harian star 18 maret. (p&t)

29 Maret 1980 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

SEORANG penyiar Radio Malaya yang cantik, Nurlidar Saidi, hampir saja menggagalkan pertemuan segitiga Malaya (waktu itu belum terbentuk Malaysia)-Filipina-lndonesia, yang berlangsung di Manila Juni 1963. Tak lain gara-gara Presiden I kita, Bung Karno, yang kesohor tak boleh melihat wajah cantik. Pertemuan itu membicarakan krisis di Asia Tenggara, dihadiri pimpinan tertinggi pemerintahan ketiga negara tersebut. Tunku Abdul Rahman, yang waktu itu masih sebagai Perdana Menteri Malaya, menulis kenangan tempo dulu tersebut di harian Star, 18 Maret yang lalu. Ketika para wartawan diizinkan masuk ke ruang pertemuan untuk mengambil foto, masuk pula Nurlidar dengan kebaya merah menyolok. Presiden Sukarno rupanya langsung terpesona dan tertarik memandang si kebaya merah tulis Tunku Abdul Rahman. Lantas Sukarno mengirim mawar merah kepada Nurlidar dan mengundangnya ke KBRI di Manila. Menurut Tunku undangan itu "diatur untuk mendekatkan si dia dengan Bung Karno." Menyadari hal itu, Tunku Abdul Rahman diam-diam segera mengirim Nurlidar pulang ke Kualalumpur. Keesokan harinya, merasa gagal membina hubungan dengan si dia, Sukarno nampak cemberut. "Dia itu tentu pacarmu. Jadi kamu pasti cemburu," tulis Tunku mengutip kata Sukarno kepadanya. Sementara Tunku berlagak pilon saja. Tak jelas apakah kemudian Sukarno masih berniat menghubungi Nurlidar. Kalaupun berniat, situasi politik tak memungkinkan. Dengan diumumkannya terbentuknya Malaysia, 16 September 1963, hubungan Indonesia-Malaysia putus. Nurlidar kini 43 tahun, telah menikah dan dikaruniai dua anak. Masih tetap kelihatan cantik seperti 17 tahun yang lalu, kini menduduki satu jabatan penting di Radio dan Televisi Malaysia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus