Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Poin penting
Mom Squad Solo tak hanya membahas isu parenting, tapi juga hal-hal lain untuk menambah wawasan.
Mereka punya beberapa kegiatan rutin, seperti Mom Class, Mom & Kids, dan Mommies Time.
Berawal dari saling curhat lewat chat tentang parenting dan seputar rumah tangga.
Anak yang sedang mogok makan atau melakukan gerakan tutup mulut kerap membuat para ibu pusing dan gelisah. Belum lagi jika sang buah hati itu enggan makan sayur. Mau tidak mau, para ibu harus berinovasi mencari cara untuk meningkatkan nafsu makan mereka. Salah satunya menyiapkan bento atau bekal makanan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Agar menarik minat si kecil untuk makan, isian bento biasanya dibuat semenarik mungkin. Hiasan bento ini tentu membutuhkan kreativitas sang ibu. Menjawab persoalan para ibu, komunitas Mom Squad Solo pun menggelar kegiatan "Class: Making Bento di Nue Cafe Solo" pada Sabtu, 23 September 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kegiatan Mom Class tersebut hanyalah salah satu kegiatan rutin komunitas Mom Squad Solo yang sudah tiga tahun terakhir hadir di Solo Raya. "Mom Squad punya tiga segmen, yaitu Mom Class, Mom & Kids, dan Mommies Time," kata ketua Mom Squad Solo, Aldila Rizqi Eistya, kepada Tempo, Kamis, 28 September lalu.
Mama Odil—begitu Aldila Rizqi akrab disapa—menjelaskan Mom Class dikhususkan untuk para ibu. Kegiatannya berkonsep forum diskusi. Materinya tidak hanya seputar parenting, tapi juga hal-hal yang lebih luas. Misalnya mini talkshow dengan mengundang para narasumber dari berbagai profesi, seperti dokter, bankir, psikolog, dan make-up artist.
Anggota komunitas Mom Squad Solo mengikuti kegiatan Mom Class: Making Bento di Nue Cafe Solo. Dok. Mom Squad Solo
Lalu ada Mom & Kids, acara untuk bonding atau memperkuat ikatan antara ibu dan anak. "Seperti playdate, juga mengundang narasumber seperti guru PAUD dan pesulap," ucap Odil.
Sementara itu, Mommies Time merupakan acara untuk ibu-ibu tanpa mengajak anak. Tujuannya sederhana: memberikan waktu sendiri untuk para ibu. "Karena seorang ibu butuh me time sejenak," Odil menambahkan. Acara ini diisi dengan obrolan sesama anggota agar makin akrab. Ada pula sesi tukar kado.
Mom Squad Solo terbentuk berangkat dari keresahan dan masalah yang sama, yakni seputar merawat, membesarkan, dan mendidik anak. "Antara saya dan sembilan teman. Karena kami bersepuluh ini yang secara bersamaan saat itu, pada 2020, baru meraih predikat seorang ibu baru yang sangat jauh dari kata expert," ujar Aldila.
Berawal dari saling curhat atau mencurahkan isi hati lewat chat itulah para ibu muda ini saling bertukar pikiran dengan topik parenting dan seputar rumah tangga. Juga saling berbagi berdasarkan hal-hal yang sudah dilakukan. Sejak itu, muncullah ide membentuk komunitas.
Lantaran merasa perlu memfasilitasi ibu-ibu muda yang masih minim pengetahuan mengenai parenting, mereka pun sepakat membentuk Mom Squad. "Dan kami ingin memberi manfaat bagi orang lain," tutur Aldila.
Setelah terbentuk, kata Aldila, Mom Squad mencoba mengadakan kegiatan pertama dengan topik makanan pendamping ASI (MPASI) dengan mengundang bidan sebagai narasumber. Melalui kegiatan itu, para peserta mempelajari MPASI yang mengulas beberapa materi, dari mengolah bubur bayi, tekstur, hingga masalah lainnya.
Kegiatan perdana itu sukses menarik minat para ibu untuk bergabung. Komunitas, kata Aldila, mulai serius untuk tumbuh bersama ibu-ibu muda yang bingung soal anak. "Kami menjadi teman curhat tanpa harus menggurui melalui grup WA (WhatsApp)."
Anggota komunitas Mom Squad Solo mengikuti kegiatan Mom Class: Making Bento di Nue Cafe Solo. Dok. Mom Squad Solo
Seiring dengan berjalannya waktu, jumlah anggota Mom Squad bertambah hingga saat ini ada sekitar 80 anggota, yang tidak hanya datang dari Kota Solo, tapi juga Solo Raya. Menurut Aldila, siapa saja boleh bergabung asalkan ia sudah menikah. Syarat itu dimaksudkan agar komunikasi dengan para anggota bisa nyambung.
Selain Aldila, anggota lain yang tergabung adalah Ovi sebagai koordinator event, Senta dan Tika sebagai bendahara, Aini sebagai sekretaris, serta Sherly sebagai koordinator lapangan untuk survei tempat acara. Lalu ada Bella dan Kamila sebagai koordinator dana sosial, yaitu mengelola keuangan anggota, seperti untuk besukan jika ada yang sakit, berduka, ataupun melahirkan.
Aldila mengatakan para penggagas Mom Squad Solo itu berkomitmen memfasilitasi para ibu muda setiap bulannya dalam bentuk event ataupun acara. "Karena beberapa founder ada yang pindah di luar kota, tinggallah kami berdelapan sebagai tim."
Aldila berharap adanya komunitas ini bisa memfasilitasi para ibu baru sekaligus menjadi teman bahwa mereka tidak sendiri menjalani peran sebagai ibu sekaligus istri. Juga saling menebarkan kebaikan dan manfaat serta bisa menjadi ibu yang bahagia. "Karena rumah yang sehat adalah ibu yang bahagia."
Adapun Ovi mengemukakan, dalam berbagai kegiatan, Mom Squad diikuti tak hanya oleh anggota, tapi juga masyarakat umum. "Menyenangkan. Biasanya banyak yang ikut. Jadi seru dan bermanfaat untuk menambah pengetahuan dan wawasan, terutama bagi mama-mama muda yang baru menjadi orang tua."
SEPTHIA RYANTHIE (SOLO)
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo