DENGAN rok berbunga-bunga merah setinggi di atas lutut, serta longgar di bagian dada, dengan stocking putih, Meriam Bellina melangkah ke panggung. Di Studio East, Bandung, Jumat malam pekan lalu, Mer membawakan beberapa lagu Barat. Ia memang bintang, tepuk tangan selalu menyambutnya. Di antara yang bertepuk ada yang istimewa. Seorang pria berkemeja cokelat tua dan bercelana hitam -- menambah terang kulitnya yang kuning -- mengikuti semua tingkah sang penyanyi. Tak pasti, untuk keberapa kalinya Mer, yang sering dipanggil juga dengan Iyem untuk membedakannya dengan Andi Meriem Mattalatta -- berterang-terangan hadir bersama calonnya. Setidaknya, selama ini ia memang menyembunyikan si dia. Terkesan pendiam, agak kaku malah, Produser Ferry Anggriawan, 32 tahun, lelaki itu menjawab dengan pasti kapan ia merencanakan menikahi Iyem. Tahun depan, katanya. "Pokoknya, setelah Mer menyelesaikan syuting dua film terakhirnya ini," kata lelaki asal Padang itu. Tapi Iyem sendiri, mungkin karena ia wanita, sungkan berterus terang. Diwawancarai sebelum dan sesudah menyanyi, selalu ia menyelipkan kata "mungkin" bila menyangkut calonnya dan waktu menikahnya. Tapi ia mengaku ada tiga lelaki yang diimpi-impikannya sebagai pasangan hidupnya, dan pada lelaki ketiga ini Mer mengakhiri mimpinya. Ferry? "Mungkin." Masih ragukah Mer atau Iyem itu? "Saya tak hanya memikirkan yang saya mau, pokoknya sayang sama anak, blsa jadi bapak yang baik dan tentunya ia lelaki yang jujur," kata Iyem yang sudah mengenal Ferry lima tahun yang lalu. Takutkah ia akan nasib perkawinannya? Takutkah ia akan bayangan perceraian yang dialami kedua orangtuanya ? "Mudah-mudahan itu tak terjadi pada saya," jawab perempuan 22 tahun ini, yang malam itu juga didampingi ibunya. "Kawin cerai tak cuma di kalangan artis, di mana-mana juga banyak." Lalu Mer melangkah ke mobilnya, ia jalan di depan, Ferry mengikuti di belakangnya -- kok, tak seromantis dalam film-film, ya, Iyem ?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini