DI antara warung-warung makan di kompleks pasar Tanah Abang, Jakarta, ada sebuah warung soto Betawi. Itu biasa. Yang tak biasa, Rabu pekan lalu di warung itu nongkrong seorang mantan Gubernur DKI Jakarta, Ali Sadikin. Ini bukan inspeksi pejabat, tentu saja. Lelaki 60 tahun itu selepas dari Gubernuran tak lagi pegang jabatan. Siang itu, dengan kemeja pendek warna muda, datang dengan Honda Accord, ia bernostalgia: makan soto Betawi di Tanah Abang. Bang Ali pesan semangkuk soto di warung tempat mangkal para buruh pasar itu. Tentu, ia jadi tontonan banyak orang. Yang ditonton acuh tak acuh saja, tetap saja makan dengan lahap di warung yang sumpek dan pengap itu. Usai makan, Bang Ali merogoh dompet. Tapi pemilik warung cepat mencegah, "Tidak usah bayar dong, Pak, ibarat orang Betawi, mending kesohor biarpun rugi." Bang Ali ketawa, sambil menuju ke mobilnya. "Bahagia rasanya Bang Ali mau ke sini," celetuk pemilik warung yang lain. Ali Sadikin cuma senyum-senyum sambil melangkah tegap meski badan sedikit gemuk. Barangkali siang itu Bang Ali ingin menonton pembongkaran sebagian bangunan pasar yang tak memenuhi syarat, kata Linda Djalil, wartawan TEMPO yang kebetulan melihat bekas gubernur yang siang itu ditemani Linda juga -- yang ini Linda Mangan, istri Bang Ali sejak delapan bulan lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini