APA kegiatan bekas Wapres Sudharmono pada hari-hari ini? ''Belum ada rencana yang pasti. Tapi, paling tidak, ya, nulis buku. Kalau bisa, saya menulis otobiografi,'' kata Pak Dhar, begitu panggilan akrabnya. Niat menulis itu Sabtu pekan lalu mulai dijajaki. Pak Dhar disertai istrinya, Ibu Emma, anaknya, dan 15 anggota rombongan melakukan ''napak tilas'' ke Jawa Timur. Mereka nyekar ke pusara ibunda Sudharmono, Nyonya Sukijah, di Tuban. Selain itu, juga ke Desa Cermai, Gresik, tempat kelahiran Pak Dhar, 67 tahun lalu. Repotnya, usaha mencari ''sejarah'' itu tak membuahkan hasil. Tak seorang pun di desa itu yang tahu persis letak bekas rumah tempat Pak Dhar dilahirkan meski mereka membenarkan Pak Dhar pernah tinggal di sana. Juru tulis di kecamatan juga tak tahu letak rumah orang tua Pak Dhar. Tapi Pak Dhar belum kecewa. Wajahnya masih menebar senyum. ''Di desa ini memang saya dilahirkan. Tapi saya tidak ingat apa-apa lagi. Lha wong saya waktu itu masih berusia dua tahun, dan kemudian pindah ke Tuban. Bentuk rumah tempat saya dilahirkan pun saya tidak tahu,'' katanya sambil memandang tanah di depannya, yang diduga bekas rumah tinggalnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini