SUSI Susanti terpilih sebagai salah satu dari 21 orang ''Kartini 1993''. Ia mendapat penghargaan Natasatya Karya Award berupa trofi dan peniti emas dari PT Natakarsa Production. ''Ia mengharumkan nama bangsa,'' kata Rizaf Thaib, Presiden Direktur Natakarsa Production. Beberapa waktu lalu, mojang Tasikmalaya berusia 22 tahun ini menerima surat dari Natakarsa. Tapi surat itu hilang, dan tahu- tahu ia terpilih. Susi merasa tak terbebani apa-apa dengan penghargaan itu. ''Biasa saja,'' kata Susi, yang mengagumi Ibu Tien. Orang yang dikagumi Susi itu mendapat penghargaan serupa. Tapi, apa arti Kartini bagi Susi? Yang terbayang adalah Hari Kartini, yakni ada perayaan atau karnaval dengan mengenakan kebaya, walau Susi tak pernah diikutkan lomba busana. ''Habis, Susi tomboi, pasti nggak luwes. Kalau lomba olahraga, sih, Susi pasti ikut dan menang,'' katanya. Kini, arti Kartini di mata Susi adalah ''penghargaan kepada kaum cewek''. Susi punya kebaya? ''Wah, nggak punya. Rata-rata kami di sini juga nggak punya. Habis, kami kan atlet. Kapan mikirin punya kebaya,'' kata Susi sembari tertawa. Tak apa-apa. Toh, tanpa kebaya, ia sudah disapa mantap oleh M.F. Siregar, Ketua Bidang Pembinaan PBSI, ''Wah, ini dia Kartini kita.''
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini