DI antara ketiga Wakil Gubernur DKI yang dilantik pekan lalu, Ir. Bun Yamin Ramto, S.E., yang paling muda. Lahir di Martapura, Sumatera Selatan, 48 tahun yang lalu, lulusan ITB tahun 1961 ini menjadi Kepala DPU DKI sejak 1971, sambil kuliah di Fakultas Ekonomi (extention) UI. Tahun 1979 ia menggondol gelar sarjana ekonomi. Ketika upacara pelantikan sebagai wakil gubernur, gelar itu keliru diucapkan panitia menjadi sarjana hukum. Bun Yamin sempat kaget. "Ya, ya, kok bisa salah. Tapi nggak apa-apa," katanya kemudian. Bagaimana menulis namanya dengan benar: Bun Yamin Ramto atau Bunyamin Ramto ? "Dua-duanya betul. Asal bunyinya sama," jawab ayah empat anak ini. Lulusan kursus reguler angkatan ke-14 Lemhanas tahun 1981 dengan predikat lulus terbaik ini dikenal juga di kalangan seniman. Antara lain karena pernah menjadi pimpinan proyek pembangunan Pusat Kesenian Taman Ismail Marzuki, Jakarta. Karena hobinya bermain sepak bola, ia juga dikenal kalangan persepakbolaan. Bahkan menjadi Project Officer PSSI Pratama di Merdeka Games, Kuala Lumpur, 1982. "Tapi sekarang saya tak main bola lagi, sudah gemuk," kata Bun Yamin. Dua rekannya yang dilantik dalam waktu yang sama adalah Drs. Anwar Ilmar, 51 - yang masih merangkap Sekwilda DKI - dan Eddie Marzuki Nalapraya, 53. Eddie Nalapraya cukup populer di kalangan warga DKI. Selain orang Betawi asli, Eddie adalah bekas Kepala Staf Garnizun Ibu Kota dan Kasdam V Jaya. "Saya tidak menduga mendapat kepercayaan seperti ini," kata Ketua Harian PB IPSI.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini