HASYIM Rachman, bekas pemimpin redaksi harian Bintang Timur dan
A. Karim D.P., bekas ketua PWI Pusat dan pemimpin redaksi harian
Warta Bhakti, masing-masing pernah ditahan 14 tahun sehubungan
dengan peristiwa G-30-S/PKI dan dua-duanya bulan lalu punya
hajat mantu.
Hasyim termasuk rombongan terakhir yang dikeluarkan dari Pulau
Buru -- 4 bulan lalu.
Ayah 6 orang anak (2 perempuan, 4 lelaki) yang berusia 55 tahun
itu sedang menuliskan pengalamannya. "Tapi saya sendiri tidak
tahu boleh diterbitkan apa tidak." Bersama Pramoedya Anantaver,
Hasyim juga mempersiapkan penerbitan sebuah ensiklopedi
Indonesia. "Pak Adam Malik sudah menyatakan kesediaannya untuk
menjadi pelindung," katanya.
Anaknya yang menikah pertengahan April lalu bernama Johan
Teranggi, 27 tahun. Si sulung itu berjodoh dengan Irmawati
Wardiningsih, putri Mayjen Marwoto Djojosoewito. Sudah
bertahun-tahun kedua muda-mudi berhubungan.
"Kalau dipikir memang lucu, ya," kata Hasyim. "Selama ini saya
'kan berada dibawah perintah seorang prajuri. E, sekarang
malah sejajar dengan jenderal," komentarnya. Hadir pada akad
nikah di Masjid Sunda Kelapa antara lain Wapres Adam Malik.
Akan halnya A. Karim Daeng Patombong, 54 tahun, 28 April lalu ia
menikahkan anaknya yang bungsu -- nomor 2 -- Anna R.
Tridjajakasih, 28 tahun, yang memilih Maman Sukiman, 32 tahun,
sebagai suaminya. Perjamuan dilangsungkan di Balai Pertemuan
DKI, dihadiri antara lain bekas tokoh Masyumi Kasman
Singodimedjo dan Rektor Universitas Islam Bandung E.Z. Muttaqin.
Kenapa baru sekarang menikah Anna, yang bekerja di RRI sebagai
penyiar, tertawa. "Terlambat tapi puas," ujarnya. "Soalnya
pacarannya 'kan lama." Anna nampak sangat gembira, mungkin
karena bisa ditunggui ayahnya. Sebab ketika kakak Anna yang
jadi dosen di IKIP Jakarta menikah November tahun lalu, sang
ayah masih ditahan di Lembaga Pemasyakatan Salemba, Jakarta.
Selama 14 tahun Karim memang ditahan di sana. Sekarang ia
mengaku sedang mempelajari keadaan. Ingin menulis lagi -- tapi
"jangan sampai keseleo, nanti malah jadi urusan pemerintah,"
ujarnya. Untuk sementara ia "hanya numpang hidup pada
anak-anak," katanya.
Rumah milik istrinya sampai kini masih dihuni orang lain. Karena
itu ia bersama sang istri menumpang di rumah saudara di bilangan
Mampang, Jakarta Selatan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini