Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
HUBUNGAN Korea Utara dan Korea Selatan sudah lama membeku, tapi Duta Besar Indonesia untuk Polandia, Peter Frans Gontha, mampu mencairkannya. Ia berhasil membuat duta besar kedua negara itu di Polandia bersalaman dan berbincang akrab dengan bahasa ibunya. Peter, 69 tahun, menyebarkan foto keduanya yang sedang bersalaman di akun media sosialnya. "Itu saya jail, meminta mereka bersalaman," kata Peter melalui sambungan telepon, Kamis pekan lalu.
Mereka bertemu dalam perayaan tahun baru yang diadakan Kementerian Luar Negeri Polandia, 12 Januari lalu. Di tengah acara yang dihadiri 200-an orang itu, Peter melihat Duta Besar Korea Utara, Ri Geun, berdiri sendirian. Menurut dia, Ri jarang diajak mengobrol duta besar lain. "Tapi, karena hubungan Indonesia-Korea Utara dari dulu dekat, saya selalu berusaha mengajak bicara."
Tak jauh dari Peter juga berdiri Duta Besar Korea Selatan, Choi Sung-joo. Peter menghampirinya. "Saya tanya, ’Pak Dubes Choi, Korea Utara kabarnya akan ikut Olimpiade Musim Dingin yang diadakan di Korea Selatan?’" ujar Peter. Choi hanya mengiyakan tanpa berkata apa pun.
Peter lalu menghampiri Ri untuk memastikan kabar itu. Ri membenarkan. Dasar jail, Peter memberi tahu dengan lantang kepada Choi, yang berdiri sekitar empat meter dari mereka. "Pak Dubes Choi, teman kita ikut Olimpiade Musim Dingin," katanya.
Peter lalu mengajak Choi berbincang bersama mereka. Setelah Choi mendekat, Peter meminta mereka bersalaman. Choi dan Ri mendadak sontak tertawa dan mengobrol dalam bahasa Korea. "Mereka bilang, ’Kami sudah lima dekade lebih tidak pernah berbicara dengan bahasa ibu. Selama ini selalu dalam bahasa Inggris’."
Peter tak berpikir macam-macam kala itu. Baru setelah pulang ke kedutaan ia berpikir, kalau salah satunya menolak bersalaman, bisa jadi ada insiden diplomatik.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo