Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tokoh

Presiden di pulau Seribu

Presiden Soeharto berada di pulau seribu. diam-diam memperhatikan kehidupan para nelayan disana. sempat pula memancing dilaut sekitar kepulauan seribu. kemudian mengadakan temu wicara dengan nelayan. (pt)

29 November 1986 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

INI temu wicara yang santai, berayun-ayun di perahu. Presiden Soeharto dengan wajah merah dipanggang matahari dan rambut putih agak panjang dikibarkan angin laut, berdiri di geladak perahu Semar. Satu tangannya kadang-kadang memegang atap perahu, menjaga keseimbangan. Corong suara kecil terjepit di leher baju kaus lengan pendek. Tangan kirinya menunjuk pada ikan hasil pancingannya. "'Ni, tangan saya sampai sakit, besar-besar, lho, hasilnya," kata Presiden dalam suasana penuh gelak tawa. Puluhan nelayan Pulau Seribu yang berada di perahu masing-masing, mengelilingi perahu Presiden, kelihatan kaget melihat hasil pancingan kepala negara mereka. Apakah para nelayan juga sering memperoleh ikan besar, tanya Presiden. Jawab seseorang, "Lebih kecil, Pak. Rata-rata dua kilogram seekornya." Pak Harto ketawa, lalu membuka rahasia. "Ini saya mancing di rumpon bis-bis kota yang dibuang ke laut. Rupanya, kalau di rumpon becak, walau jumlahnya banyak, ikannya lebih kecil." Tujuh kakap, di Minggu pagi yang lalu, diperoleh Presiden. Bukan dari rumpon bis, karena bis kota tak dibuang ke laut -- cuma becak yang dirumponkan. Presiden berada di Pulau Seribu sejak Sabtu sore. Langsung ia memancing di rumpon becak yakni kawasan laut tempat pembuangan becak -- dan 48 ekor ikan menyambar kailnya dalam dua jam. Rombongan Presiden menginap di Pulau Bulat, sambil diam-diam memperhatikan kehidupan nelayan di sana. Kepala Negara menganjurkan agar nelayan di Pulau Seribu tak cuma menangkap ikan, tetapi juga menanam rumput laut. "Jadi, kalau suaminya menangkap ikan, istrinya jangan cuma cari kutu."

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus