Revolusi yang mengerikan

BEKAS Syah Iran tak mengizinkan bukunya diterbitkan di Paris bulan ini -- sebab khawatir hanya akan memperburuk konflik AS-Iran. Tapi petikan memoar yang berjudul Reponse a l 'Histoire itu secara bersambung disiarkan oleh majalah mingguan di Inggris, Now. Dalam cerita pertama yang disiarkan 8 Desember, disebut bahwa Syah sampai kemudian meninggalkan negerinya, tidak percaya bahwa orang di sekelilingnya akan melancarkan kudeta. "Orang-orang saya tidak mungkin mengkhianati sumpah setia mereka terhadap Raja dan Konstitusi," katanya. Tentang revolusi yang dipimpin Khomeini, Syah menyebutnya "sangat mengerikan, penuh dendam dan merupakan persekutuan setan merah dan hitam." Dia juga mengaku merasa kesal terhadap orang-orang kaya di negerinya -- orang-orang liberal yang katanya "punya hubungan erat dengan negara-negara Barat" - yang selalu melancarkan agitasi tentang demokrasi parlementer yang "otentik". Syah mengaku lagi ingin sekali menghidupkan demokrasi, dan telah mengusahakan itu dalam program-programnya. "Tetapi segala yang saya lakukan akhirnya menjadi hancur. Langkah yang saya ambil selalu ditafsirkan sebagai pertanda kelemahan pemerintahan saya."