Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Siap mencangkok kepala

Setelah 20 tahun melakukan percobaan, seorang professor dari amerika, robert white, siap melaksanakan pencangkokan kepala, tapi tantangan datang dari berbagai pihak. (ksh)

22 Desember 1979 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

SEORANG profesor dari Amerika Serikat sudah siap melaksanakan operasi paling menggemparkan: cangkok kepala. Hanya tinggal masalah hukum dan moral saja yang menghalangi Profesor Robert White dari Ohio untuk memindahkan sebuah kepala yang utuh dari seseorang kepada orang lain. Sampai tahun 1969 ia sudah berhasil melaksanakan pencangkokan kepala pada monyet-monyet percobaan di laboratorium Western Reserve University, Ohio. Dalam menjalankan berbagai percobaan terhadap binatang itu Robert White dibantu oleh beberapa ahli, terutama bedah saraf. Percobaan itu antara lain meliputi pemisahan otak kepala mnyet dari tubuhnya. Otak itu ternyata bisa dipertahankan dalam keadaan berfungsi baik sampai 12 jam lamanya dengan bantuan sistem jantung dan paru-paru. Sedangkan kalau otak itu dihubungkan dengan batang tubuh kera lain, malahan bisa hidup terus selama beberapa hari. Lantas dari percobaan-percobaan yang memakan waktu lebih dari 10 tahun itu, White dan teman sejawat beranggapan pencangkokan kepala pada manusia pun sudah bisa dimulai. Dua Kepala White sebenarnya tidak sendirian dalam merintis pekerjaan yang bakal menggemparkan ini. Para ahli di Jepang juga melakukan berbagai percobaan secara terpisah. Pada tahun 60-an Sekolah Kedokteran Kobe di Jepang berhasil memisahkan otak kucing. Otak itu kemudian bisa dibuat tetap berfungsi dengan jalan memompakan "secara paksa" aliran darah ke sana. Bahwa alat untuk berpikir itu masih bisa bekerja, sekalipun sudah terlempar dari induknya, dibuktikan dengan adanya aktivitas getaran listrik yang tertangkap dari situ. Orang-orang Rusia sekitar tahun itu mengumumkan pula prestasi mereka. Para ahli bedah saraf negara itu katanya telah berhasil mencangkokkan sebuah kepala baru pada seekor anjing. Kemudian dipertontonkan sebuah foto dari seekor anjing yang kelihatan amat tersiksa dengan lehernya yang dihimpit dua buah kepala. Dalam percobaan di Uni Soviet itu para ahli tidak memenggal kepala si anjing yang jadi recipient (penerima) tapi membiarkan kepala aslinya. Kepala anjing si penerima tidak dipotong untuk memperkecil daya tolak tubuh si anjing terhadap organ yang dicangkokkan. (Ahli cangkok jantung Christiaan Barnard bertahun-tahun kemudian juga menempuh cara ini. Ahli jantung dari Afrika Selatan itu tetap membiarkan jantung yang lama berada di tempatnya berdampingan dengan yang baru, selama 3 bulan. Kalau memang tidak terjadi penolakan tubuh terhadap organ baru itu, maka jantung yang sakit barulah diangkat). Barbar Pelaksanaan cangkok kepala ini nampaknya sangat mengerikan. Bayangkan, otak yang sudah terpisah dari badan itu masih akan menanggung rasa perih yang luar biasa sebagai akibat dari operasi pemisahannya. Percobaan di Jepang membuktikan pula, sekalipun otak sudah dipisahkan, (di sini hanya otak yang dipisahkan) mata kucing percobaan masih menunjukkan reaksi terhadap sinar beberapa jam setelah operasi. Otot-otot sekitar kepala binatang itu pun masih kelihatan kelojotan. Robert White dari Ohio tidak menjelaskan dari mana ia akan mendapat donor dan si penerima. Mungkin dari dua orang yang kecelakaan. Seorang misalnya pecah kepalanya dan seorang lagi hancur batang tubuhnya. Tapi nampaknya demonstrasi tentang keahlian dan keberaniannya ini tak bakal terlaksana. Gereja (ia sendiri beragama Roma Katolik) menentang dan hukum belum memperkenankan. American Medical Association, ikatan dokter di AS, juga menghambat niat gilanya itu. Karena mengawinkan kepala seseorang dengan tubuh orang lain dianggar perbuatan yang tak blsa diterima dan tak berguna samasekali. "Ini pekerjaan yang tidak etis," sambut ahli cangkok jantung Christiaan Barnard. Penulis khusus masalah kedokteran Henri Jordan dalam tulisannya di Guardian, Inggris, bukan saja menentang cangkok kepala yang akan menteror masyarakat itu, ia malahan menyerukan supaya pemerintah melarang dilanjutkannya percobaan-percobaan terhadap binatang yang sudah berjalan selama 20 tahun. Hukum harus melarang perbuatan barbar ini, katanya, sebelum para ahli menyiarkannya secara terbuka kepada umum.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus