Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
UNTUK pertama kalinya Reza Rahadian membuat seni instalasi. Lewat monitor 32 inci, dia menampilkan janin lewat pencitraan ultrasonografi lengkap dengan degupan jantung. Tali pusar si embrio tersambung pada akar tanaman yang bertengger di atas layar. Karya aktor terbaik Festival Film Asia-Pasifik ini tampil di Indonesian Contemporary Art & Design (ICAD) di Hotel GrandKemang, Jakarta Selatan.
Reza, 30 tahun, kerja ngebut. Dia baru diajak Edwin Nazir, produser film yang jadi direktur program ICAD 2017, tiga pekan lalu. Untungnya, Reza sudah punya ide. "Ini menggambarkan hubungan bumi dan manusia," ujarnya kepada Tempo pada malam pembukaan pameran, Rabu pekan lalu. Menurut dia, manusia mengambil banyak keuntungan dari planet ini. "Maka kita perlu memberi balik ke bumi." Reza menggambarkannya lewat cahaya kuning yang naik dari janin ke akar lewat tali pusar.
Konsep itu sudah lama bergelimang di pikiran pemeran Minke di pentas Bunga Penutup Abad-yang diangkat dari Bumi Manusia-nya Pramoedya Ananta Toer-tersebut. Awalnya, Reza ingin menggambarkan pertalian itu lewat boneka bayi dalam tabung berbentuk plasenta. "Tapi, karena rumit dan waktunya mepet, jadinya lewat media visual saja," kata bintang yang sedang syuting film tentang seniman legendaris arahan Hanung Bramantyo ini.
Instalasi berjudul Ibu Pertiwi itu dipamerkan bersama lebih dari 50 karya seniman dan desainer sampai pertengahan November nanti. Reza akan kembali ikut ICAD tahun depan. Namun dia menolak disebut seniman instalasi. "Saya tetap aktor," ujarnya, tersenyum.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo