Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Riyanni Djangkaru, 36 tahun, kini tak perlu repot memikirkan oleh-oleh untuk anak dan keponakannya setiap kali bepergian. Ia tinggal meluangkan waktu menggunakan telepon seluler, menyalakan GPS, dan mengaktifkan akun permainan Pokémon Go di sepanjang perjalanan. "Dulu anak dan keponakan minta oleh-oleh cokelat, gantungan kunci, sama stiker, sekarang oleh-olehnya cukup Pokémon," kata Riyanni kepada Tempo, Rabu dua pekan lalu.
Semua berawal dari putra semata wayangnya, Brahman Ahmad Syailendra, 10 tahun, yang mengetahui ibunya kerap bepergian karena pekerjaan. Ia pun menginstal permainan tersebut di ponsel ibunya. "Sempat diajarin cara mainnya. Anakku sering pamer ke sepupunya kalau dapat Pokémon dari Yogya, Bali, dan tempat lain," ujar mantan pembawa acara Jejak Petualang itu.
Keponakannya yang lain pun iri sampai akhirnya satu per satu mulai menitipkan akun Pokémon ke Riyanni. Ada sembilan akun yang kini Riyanni pegang. "Sekarang kalau jalan aku suka berganti akun untuk log in. Mereka enggak peduli lagi jenisnya apa. Lebih ke dapat Pokémon dari kota atau negara mana," kata wanita berdarah Sunda itu.
Riyanni mengatakan, ketika sedang mendaki Mount Cook di Selandia Baru beberapa waktu lalu, setelah mendaki sekitar lima jam, ia iseng menyalakan ponselnya karena masih menemukan sinyal di atas gunung. Tak lama kemudian, ia pun menemukan Pokémon.
Riyanni juga pernah berkeliling Yogyakarta dengan Brahman untuk menetaskan telur Pokémon karena sudah capek berjalan kaki. "Yang seru dan paling priceless itu saat lihat ekspresi anak ketika menemukan Pokémon, telur menetas, bisa sampai jerit-jerit heboh, tos-tosan. Seneng lihatnya," ucapnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo