Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
HARY Tanoesoedibjo diundang secara khusus menghadiri pelantikan Presiden Amerika Serikat ke-45, Donald John Trump. Bersama istrinya, Liliana Tanaja, ia mengikuti inaugurasi Trump di Washington, DC, pada 20 Januari lalu. "Saya tidak tahu apakah saya satu-satunya orang Indonesia yang diundang, tapi saya tidak melihat orang Indonesia lain di sana," ujarnya.
Hary, 51 tahun, mengenal Trump sejak dua tahun lalu. Kedua taipan itu bergandengan tangan membangun hotel bintang enam di Lido, Jawa Barat, dan Tanah Lot, Bali, berikut lapangan golf dan country club-nya. Di Lido, sekitar 20 kilometer di utara Sukabumi, tanpa Trump, Hary juga membangun theme park sekaliber Disneyland, yang dilengkapi pusat belanja. Megaproyek senilai lebih dari Rp 33 triliun itu ditargetkan rampung semasa Trump menghuni Gedung Putih.
Hary sejak awal merasa klop dengan konglomerat real estate pemilik The Trump Organization itu. Dia bolak-balik bertemu dengan Trump dan ketiga anaknya. "Donald Trump sangat bersahabat," kata pendiri MNC Group, yang menaungi lebih dari 50 anak perusahaan dan 37 ribu karyawan, itu.
Rabu pekan lalu, selama hampir dua jam, Hary menerima wartawan Tempo Wahyu Muryadi, Yandhrie Arvian, Sapto Yunus, Abdul Malik, Raymundus Rikang, dan Reza Maulana di kantornya di MNC Tower, Jakarta Pusat. Ia menjelaskan pelbagai hal, dariperkenalannya dengan Trump, pandangannya terhadap kebijakan Trump yang anti-imigran, targetnya bersama Partai Persatuan Indonesia (Perindo) pada Pemilihan Umum 2019, hinggaperannya mempertemukan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Setya Novanto dan Wakil Ketua DPR Fadli Zon denganTrump. "Saya yang buatkan janji bertemu," tuturnya.
Anda diundang ke pelantikan Presiden Trump dalam kapasitas apa?
Mereka mengundang saya sebagai partner Trump Organization, jadi bukan dalam kapasitas teman White House. Saya tidak tahu apakah saya satu-satunya orang Indonesia yang diundang, tapi saya tidak melihat orang Indonesia lain di sana.
Bagaimana Anda bisa kenal Donald Trump?
Berawal dari pengambilalihan Bali Nirwana Resort dan hotel di Lido dari Bakrieland, beberapa tahun lalu. Kami berencana mengembangkan sebagai destinasi terpadu, dari theme park, hotel, vila, kondominium, country club, sampai lapangan golf. Tidak semua bisa kami kerjakan sendiri. Maka kami mencari pihak ketiga yang terbiasa menangani semua itu. Muncul beberapa nama, termasuk Trump dan MGM. Singkat cerita, ada kecocokan dengan Trump. Mereka mengelola hotel, country club, dan lapangan golf. Taman hiburan kami kelola sendiri.
Kapan Anda mulai terlibat intensif?
Sejak 2014, kami mulai berbicara teknis dengan manajemen mereka, termasuk tiga anak Donald, yaitu Donald Junior, Eric, dan Ivanka. Mereka datang ke Jakarta. Sampai akhirnya saya menandatangani kontrak dengan Donald Trump di New York pada 2015, beberapa bulan sebelum dia mencalonkan diri pada 18 Juni 2015.
Seberapa sering Anda bertemu dengan Trump?
Tidak hitung, tapi sering. Namanya proyek besar harus terus berkoordinasi menyamakan persepsi dan strategi. Ketiga anaknya bolak-balik ke Jakarta, Lido, dan Bali. Tapi, untuk bertemu dengan Donald, saya harus ke New York.
Kapan terakhir bertemu dengan dia?
Tanggal 4 Januari lalu di New York. Dilanjutkan pertemuan dengan keluarganya pada 18 Januari, dua hari sebelum inaugurasi.
Apa yang Anda dan Trump bicarakan?
Saya tidak boleh sampaikan. Tidak etis. Apalagi sekarang beliau presiden.
Tidak sempat bertemu dengan Trump setelah pelantikan?
p>Setelah inaugurasi, suasananya beda. Pasti beliau capek sekali karena rangkaian kegiatan panjang, dari pembukaan sampai makan malam dan after party. Trump juga harus menemui banyak pejabat yang akan dilantik dan diganti.
p>Akomodasi dan transportasi di sana ditanggung Gedung Putih?
Semua kami bayar sendiri. Begitu juga saat menginap di Trump Hotel di Washington, DC, dan New York.
Apakah jabatan baru Trump mempengaruhi proyek Anda di Bali dan Lido?
Tidak berubah. Sebagai presiden, Trump tidak lagi terlibat bisnis. Dia menyatakan itu dengan tegas. Bahkan ia bilang tidak akan ada bisnis baru. Tapi anak-anaknya tetap melanjutkan usaha ayahnya dan ikuti semua yang sudah disepakati. Tidak akan ada konflik kepentingan. Terus terang, Trump menjadi presiden adalah suatu beban bagi saya. Saya harus memastikan semua proyek berjalan baik karena MNC membawa nama Indonesia. Jangan sampai dianggap lamban.
Anda merasa cocok dengan Trump?
Ya, karena kami sama-sama berlatar belakang pengusaha. Jadi nyambung dan cepat mencapai kesepakatan. Beliau juga tipe orang yang cepat mengambil keputusan.
Karena kedekatan ini juga Anda memfasilitasi keinginan Setya Novanto dan Fadli Zon bertemu dengan Trump pada September 2015?
Saya bantu mempertemukan mereka. Saya buatkan janji. Setelah ketemu, ternyata Trump ada konferensi pers. Mereka diajak sekalian ke lokasi keramaian. Keterlibatan saya hanya mengatur pertemuan itu. Kelanjutannya saya tak tahu.
Sampai sekarang bisa berhubungan langsung dengan Trump?
Saya kan cuma orang kecil, he-he-he. Tapi, kalau orang lain susah mendapat akses ke dia, saya bisa dengan mudah. Komunikasi saya dengan anaknya dalam konteks bisnis. Saya mau ketemu anaknya, kapan saja, tinggal telepon. Pesan WhatsApp juga dibalas.
Media menggambarkan Trump sebagai sosok yang keras dan meledak-ledak. Anda juga melihatnya demikian?
Dengan saya, dia sangat bersahabat. Orangnya tegas, pandai menuangkan isi pikiran dalam kata-kata, dan berbicara tanpa tedeng aling-aling. Kalau diserang, dia akan serang balik.
Bagaimana dengan anak-anak Trump?
Mereka sangat profesional dan rendah hati. Mereka menempatkan diri sebagai pekerja. Setiap rapat, kami diskusikan keputusan bersama. Saat saya ajak makan, mereka bersikap santai. Mereka bercerita, sekarang ke mana-mana tidak lagi bebas karena harus dikawal pasukan pengamanan presiden. Mereka harus membiasakan diri.
Apa peran ketiga anak Trump dalam proyek di Indonesia?
Mereka berbagi tugas. Don Junior, seperti layaknya anak tertua, berperan secara umum. Eric lebih banyak terlibat di desain. Ivanka mencermati interior, health club, spa, dan hal-hal lain yang mendetail. Namun organisasi Trump tak hanya dijalankan anak-anaknya. Banyak juga tim lain, seperti arsitek dan operasional hotel. Ivanka sepertinya sudah tidak lagi terlibat di bisnis karena ikut ayahnya ke Gedung Putih.
Apa masukan Donald Trump terhadap hotel di Bali dan Lido?
Trump punya selera sangat tinggi. Dia minta hotel kami di Bali dirombak total. Kata lainnya, dirobohkan dan bangun ulang. Dia pilih konsultan-konsultan nomor satu. Padahal bangunan yang didirikan sekitar 1996 itu masih bagus, baru kami renovasi dan tingkat okupansinya 80 persen. Meski eman-eman, kami ikuti. Pada pertemuan terakhir dengan keluarga Trump, kami memastikan permintaan itu tidak tertunda.
Proyek di Bali menelan biaya berapa?
Sekitar US$ 500 juta, Rp 6-7 triliun. Lebih kecil daripada di Lido, karena hanya 110 hektare, paling mentok 150 hektare. Tidak ada theme park.
Modalnya dari mana?
Ada tiga sumber. Pembiayaan pihak ketiga, yaitu bank dan lembaga finansial, modal sendiri, serta mitra-mitra.
Muncul protes karena Trump Hotel di Bali akan dibangun melebihi batasan peraturan daerah, yaitu setinggi pohon kelapa. Apa penjelasan Anda?
Kami tidak akan melebihi pohon kelapa. Paling tinggi tiga lantai ke atas.
Mengapa Anda memutuskan membangun di Lido?
p>Hawanya sejuk, 20-23 derajat Celsius. Akan kami bangun theme park kelas internasional, sekelas Disneyland dan Universal Studio. Karena bakal banyak wisatawan dari luar negeri, kami harus buat kawasan yang sepadan, termasuk hotel dan vilanya. Lapangan golf pun harus standar internasional. Saya berencana PGA Tour (turnamen golf profesional) bisa diselenggarakan di sana.
Karena itu, Anda menggandeng mantan pegolf nomor satu dunia Ernie Els sebagai perancang lapangan golf?
Ya, dia mendesain di Lido. Di Bali, yang mendesain Phil Mickelson, yang kelasnya lebih tinggi. Di Indonesia belum ada kawasan terpadu seperti ini. Mudah-mudahan bisa kami kembangkan dengan membangun sirkuit MotoGP, factory outlet, dan lainnya. Daripada belanja ke luar negeri, mending di sini saja.
Mengapa sirkuit?
Saya ingin Indonesia punya kebanggaan nasional. MotoGP kan peminatnya banyak. Kalau bisa bangun sirkuit MotoGP, bisa kita upgrade menjadi sirkuit Formula 1 di tempat yang sama.
Proyek terpadu seperti ini ada di Asia Tenggara?
Akan jadi yang pertama di Asia. Bahkan, menurut Donald Trump, ini akan menjadi yang terbaik di dunia, berdasarkan desain, kualitas, variasi, dan besaran area, yang mencapai 3.000 hektare.
Akan dinamakan apa?
Proyek yang menggandeng Trump akan memakai nama mereka, seperti Trump Hotel dan Trump Residence. Theme park akan pakai nama kami sendiri, ada MNC-nya. Namanya lain-lain, karena kawasan ini luas. Yang terkait dengan Trump hanya sebagian kecil, sekitar 200 hektare. Sisanya kami kembangkan sendiri.
Seperti apa bentuk kerja sama dengan Trump?
Pengelolaan. Mereka mengelola semua investasi kami, kecuali residensial dan theme park. Sama seperti hotel kami yang dikelola Hyatt di Bundaran HI, Jakarta Pusat, dan Westin di Nusa Dua, Bali. Mereka sebagai operator. Untuk kompleks residensial, bentuknya waralaba, branding Trump.
Bayar lisensinya per tahun atau bagaimana?
Ada aturan mainnya. Tidak bisa saya sampaikan secara detail. Tapi, secara garis besar, franchise ini kami yang bangun, kami pakai nama mereka dalam spesifikasi yang mereka atur.
Kami mendapat kabar bahwa MNC membayar Rp 20 miliar ke Trump. Itu bagian dari lisensi?
No comment. Dalam kerja sama pasti ada transaksi komersial. Enggak tahu kapan dan berapa bayarnya. Jadi saya tidak mengkonfirmasi uang Rp 20 miliar itu.
Berapa nilai investasi proyek ini?
Besar sekali. Kalau dihitung sampai benar-benar selesai tidak bisa dibicarakan sekarang. Di Lido, fase pertama atau lima tahun pertama, totalnya US$ 2 miliar (sekitar Rp 26,7 triliun) di luar proyek bersama Trump. Jumlah itu meliputi theme park, retail, hotel non-Trump.
Total akan ada berapa fase?
Tidak bisa dikatakan sekarang karena pembangunan kawasan akan bertambah terus dan berubah-ubah. Tergantung keberhasilan fase sebelumnya, juga menghitung banyak hal, termasuk persaingan dan kondisi ekonomi. Sampai betul-betul selesai, bisa 15-20 tahun.
Seperti apa perkembangannya?
Lapangan golf di Lido sudah dibangun. Tahun ini selesai. Kami kebut country club-nya sehingga bisa dipakai akhir semester pertama tahun depan. Pembangunan berjalan paralel. Theme park diperkirakan selesai 2019. Saat itu hotel sudah harus selesai supaya pengunjung bisa menginap.
Dari mana saja target pengunjung?
Terbesar dari Indonesia. Lihat saja, 30 persen pengunjung Universal Studio Singapura berasal dari Indonesia. Kami membidik wisatawan Singapura, Malaysia, dan Thailand. Selanjutnya, Cina, Eropa, dan Australia.
Bukankah jalan raya Sukabumi, yang menjadi akses ke Lido, sempit dan selalu padat?
Jalan tol Ciawi-Sukabumi sedang dibangun. Ruas Ciawi-Cigombong selesai akhir tahun ini. Setelah itu, disambung dari Cigombong, Cibadak, sampai Sukabumi. Jadi, dari tol ke tol, tidak ada masalah. Jaraknya 58 kilometer di selatan Jakarta lewat jalan tol Jagorawi.
Dari mana pengembangnya?
Ada dua perusahaan Korea Selatan yang proposalnya sedang kami pelajari. Satu untuk membangun infrastruktur cerdas, seperti sistem keamanan dan pembuangan, dan lainnya untuk perumahan. Ada juga penjajakan dari perusahaan Cina untuk konstruksi theme park. Mereka berpengalaman membangun Disneyland di Shanghai. Mudah-mudahan bisa langsung jalan.
Apakah mereka rekomendasi dari Trump?
Bukan. Ada orang yang mengenalkan. Mereka mendatangi kami karena mengetahui perencanaan proyek cukup baik. Setelahnya, makin banyak yang datang, baik untuk proyek di Bali maupun Lido. Kebanyakan perusahaan asing. Tapi belum dapat kami sebutkan namanya.
Ada kekhawatiran proyek ini mengganggu satwa dilindungi di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango.
Kami memang bersebelahan di sisi timur, tapi kami punya pembatas yang jelas. Kami pun tidak akan membangun sampai batas itu. Terlalu jauh. Pembangunan lebih banyak di sisi barat, sekitar Danau Lido. Tahap pertama baru 300-400 hektare.
Sudah ada riset soal lingkungan di Lido?
Tidak ada masalah. Proyek ini justru menguntungkan masyarakat karena harga tanah naik lima kali lipat. Lapangan kerja juga terbuka.
Sejauh mana nama Trump bisa menarik minat pengunjung?
Di mana-mana properti yang memakai nama Trump memiliki kualitas tinggi. Terbukti di semua hotel mereka. Tidak hanya di Amerika Serikat, tapi juga di Dubai, India, dan Vancouver. Di Asia, keterlibatan terbesar mereka ada di Indonesia karena langsung dua lokasi yang komprehensif, dari hotel sampai lapangan golf.
Tapi di Amerika muncul ajakan memboikot jaringan hotel Trump sebagai respons terhadap kebijakan Trump yang dinilai diskriminatif. Anda siap dengan konsekuensi seperti itu?
Kita harus fair. Kebijakan Trump menutup negaranya dari tujuh negara mayoritas muslim itu bukan permanen. Saya melihat dia ingin mengetes, ke mana pergerakan kelompok teroris selama tidak bisa masuk ke Amerika. Saya yakin boikot itu tak akan berhasil. Kalau murah dan kualitasnya bagus, orang pasti menginap. Apalagi ada diskonnya, he-he-he....
Apakah keberhasilan Trump menjadi presiden menginspirasi Anda di bidang politik?
Lebih tepatnya meneguhkan. Sukses itu urusan Yang di Atas, tapi kita harus bekerja keras. Ternyata Trump bisa membuktikan. Dalam waktu kurang dari dua tahun, dia bisa menjadi presiden.
Setelah gagal maju pada pemilihan umum lalu, Anda akan kembali mencalonkan diri pada 2019?
Terlalu pagi bicara hal itu. Indonesia butuh pemimpin yang tahu masalah bangsa kita dan bisa memberikan solusi nyata. Kalau ada pemimpin yang seperti itu, saya lebih suka support yang bersangkutan. Tapi, kalau tidak ada, saya akan coba maju. Semua bergantung pada situasi nanti.
Apa target Anda bersama Perindo pada Pemilu 2019?
Target kami pada akhirnya harus menjadi nomor satu. Soal kapan, itu urusan Yang di Atas. Tapi saya terus menggerakkan organisasi. Dalam sebulan, saya menghabiskan sampai 16 hari di luar Jakarta. Saya sudah melantik 100 persen pengurus Perindo tingkat provinsi dan kabupaten/kota. Juga hampir 25 ribu pengurus tingkat desa dari 82 ribu desa di Indonesia. Kami akan membangun dari daerah.
Apakah penolakan sebagian pemeluk Islam terhadap Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menjadi pertimbangan Anda?
Saya tidak pernah mau mengurusi isu ini. Ahok (panggilan Basuki) kasus khusus. Sikap saya jelas, akan berbuat sesuatu yang baik bagi Indonesia. Orang mau ngomong apa, saya akan jalan terus.
Bagaimana Anda menjamin tak ada intervensi di ruang redaksi media Anda?
p>Keberpihakan itu pasti ada, tapi harus yang baik. Media harus ikut membangun bangsa, tak boleh destruktif. Kalau negara ini hancur, kita semua yang rugi. Bagi saya, selama konstruktif, silakan jalan. Kalau pemberitaannya berdasarkan fakta, silakan saja. Saya rasa media kami masih bisa menempatkan diri di posisi yang pas. Saya praktis tak banyak terlibat di ruang redaksi.
Selama menghadiri pelantikan Trump, media asing menyebutkan Anda calon presiden Indonesia. Ini ekspose yang Anda harapkan?
Tidak ada. Gaya penulisan media kan lain-lain. Ada yang provokatif.
Hary Tanoesoedibjo
Tempat dan tanggal lahir: Surabaya, 26 September 1965
Pekerjaan: Pemilik MNC Group, Direktur Utama PT MNC Land Tbk
Pendidikan:
Bachelor of Commerce, Carleton University, Ottawa, Kanada (1988)
Master of Business Administration, Carleton University, Ottawa, Kanada (1989)
Organisasi: l Ketua Umum Partai Perindo (2015-sekarang)
Ketua Dewan Pertimbangan Partai Hanura (2013-2014)
Ketua Dewan Pakar Partai NasDem (2011-2013)
Ketua Asosiasi Futsal Indonesia (2015-sekarang)
Bendahara Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (2003-2006)
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo