Serba cepat

SELASA lalu, 6 Juni, Wakil Presiden Adam Malik ke Bali. Antara lain berbicara di depan Koperasi Pengrajin di Tohpati, Denpasar. "Tapi ikut Pak Adam beda dengan mengiringi Sri Sultan," ujar salah seorang juru potret Sekretariat Negara. Bedanya "Dulu waktu Sultan, kami tenang. Karena semuanya serba teratur dan alon-alon. Dengan Pak Adam kami selalu harus sigap karena maunya Pak Adam serba cepat. Ya jalannya juga suka nyelonong begitu saja." Adam Malik, kalau mungkin, selalu mencoba lepas bebas dari pengawasan ajudan dan ikatan protokol. Seperti misalnya di Bali, Bung Adam harus disetop dulu untuk tidak jalan nyelonong begitu saja sekeluar dari pesawat terbang, karena di tangga bawah sudah ada penyambutan. Upacara penyambutan telah selesai, Adam Malik jalan kaki begitu saja ke mana dia suka. Dick Latumahina dari Waprespaswal terpaksa cepat-cepat menarik lengan Adam sambil berkata: "Bapak harus lewat sini." Berkata begitu sambil menunjuk permadani merah yang telah digelar. Pada lain kesempatan rombongan berada di Pertamina Cottage, di Kuta. Di situlah Adam dan rombongan menginap. Cottage yang punya banyak jalan setapak itu pun tidak bebas untuk Bung Adam. Begitu dia akan melompati sebuah parit kecil, cepat-cepat salah seorang pengawal berkata "Bapak jangan lewat sini."