DI bawah langit berbintang, di tepi kolam renang di halaman belakang rumah, para musisi memainkan ciptaan-ciptaan manis Mozart, Bach dan Vivaldi. Yang punya rumah duduk mendengarkan, di antara para tamunya, sementara burung kecil malam kadang menyibak permukaan air dan terbang lagi bersama -- antara lain --Eine kleine Nachtmuziek. Di mana ini? Di rumah bekas Gubernur Ali Sadikin, 7 Juni yang lalu. Dirigen Suka Hardjana (yang dikenal paling suka melucu ketimbang para musikus klasik lain) rupanya terlambat satu tahun memberi kado kepada Bang Ali. "Waktu para seniman setahun yang lalu memberi tanda mata perpisahan kepada Bang Ali," kata Suka, "saya tidak memberi apa-apa. Saya berjanji akan memberinya nanti kalau Bang Ali sudah banyak ditinggalkan orang, sudah mulai kesepian .... " Ali Sadikin nampaknya sih tidak kesepian, meski Ny. Nani Sadikin lagi ke luar negeri malam itu. Dengan tubuh lebih berat dua kilo, ia nampak gembira menerima hadiah dari Ensembel Jakarta ini. Para tamu lain, sekitar 20 orang, terdiri dari banyak para seniman dan dua tiga pasang pejabat DKI, asyik juga mendengarkan. "Seperti di Hotel Preanger dulu, waktu saya kecil di Bandung. Saya suka ngintip orkes dari balik pagar," kata Bang Ali.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini