Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Perang Israel melawan Hizbullah di Libanon membuat pe-nyanyi rock Shakira, 29 tahun-, ma-rah. Ia tak habis pikir tak ada orang yang bisa menghentikan pe-pe-rangan yang lebih banyak membunuh warga sipil tak berdosa itu. "Hati saya pedih," ujarnya seperti dikutip Imdb.com.
Ia mengaku heran lembaga seperti- Perserikatan Bangsa-Bangsa tak ber-bu-at apa pun untuk mendorong gen-ca-tan senjata. "Apa yang diker-jakan para pemimpin dunia itu? Mengapa mereka diam?" tanya penyanyi de-ngan IQ 140 itu, sengit.
Pemilik nama asli Shakira Isabel Mebarak Ripoll ini mengaku tak bi-sa- tidur berhari-hari menyaksikan a-nak-anak dan ibu-ibu di Libanon di-bom Israel. Ia berharap orang-orang yang tersentuh hati-nya di ma-na- saja agar mengusahakan perdamai-an. "Kita tak butuh pemimpin yang ha-nya bisa menciptakan kekacauan dan kebencian," ucapnya.
Mengapa pelantun Laundry Service itu tiba-tiba peduli pada perang- di Libanon? Rupanya, ayah Shakira- ke-turunan Libanon, sedangkan ibu-nya berdarah Kolombia-Italia-. Ia ingat betul, ketika berkunjung ke ru-mah neneknya saat kecil, ia diajari sang nenek seni tari perut. Tari inilah yang men-jadi ciri khas pe-nam-pil-annya dan membu-at- ia ter-kenal- kini. Oalah
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo