Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menjadi mahasiswi u-ni-versitas terkemuka mem-buat Tina Zakaria pernah dilanda rasa minder-. A-pa-lagi rekan sekampusnya- se-la-lu tampil modis dan me-nge-na-kan barang bermerek. Ini membuat Tina terpenga-ruh-, ken-dati sejak sekolah dasar sudah dididik orang tuanya untuk tidak royal. ”Saat itu uang ja-jan-ku diberikan mingguan,” Tina me-ngenang masa kuliahnya lebih dari 10 tahun lalu.
Tak tahan untuk tak beli ini-itu, mahasiswi fakultas hukum itu pun mencari pekerjaan untuk menambah uang jajannya. Ia menjadi staf sales promotion di Pe-kan- Raya Jakarta. Ia ingat- be-tul, harus cuap-cuap menjual produk pemanas air -de-ngan honor Rp 15 ribu per hari selama sebulan.
Merasa punya uang, ia pun jadi boros. Ga-ya- hidupnya mulai ting-gi. ”Aku jadi borju-, ha-ha-ha…,” ujar Ti-na- saat memandu acara Sarjana Gratis di TV 7 pekan lalu.
Dua tahun kuliah, ia kemudian mendapat-kan- pekerjaan sebagai pe-nyiar radio MS3. Mes-ki ia berhasil menye-le-saikan kuliah tak le-bih- dari lima tahun, ia merasa kuliah semba-ri bekerja membuat kon-sentrasi belajar-nya buyar. ”Aku selalu- ke-ti-duran di mata kuli-ah- apa pun,” kata-nya- tergelak.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo