Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pengawal pribadi dan wartawan memang dua pekerjaan yang berbeda. Yang satu punya tugas "menjaga" seorang tokoh, sedangkan yang lain sering mengganggunya. Karena itu, tidak mudah bagi Ratih Hardjono, wartawan sebuah harian terkemukakini sedang cutimenjalankan tugas barunya sebagai asisten pribadi Abdurrahman Wahid, Ketua Umum PB Nahdlatul Ulama.
Namun, rupanya, wanita blasteran Indonesia-Australia yang masih kerabat Gus Dur ini lebih mendahulukan tugas barunya. Sikapnya yang tegas kerap membuatnya bentrok dengan kuli tinta. Ini juga yang terjadi ketika ia mengusir wartawan TEMPO, Sabtu pekan lalu, di Ciganjur, saat Gus Dur menerima kedatangan mantan Kepala Staf Angkatan Darat, R. Hartono. "Anda tidak boleh masuk ke sini. Ini urusan pribadi. Silakan tunggu di luar atau saya panggilkan stafnya Pak Hartono," ujar wanita cantik ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo