Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Surat Pembaca

Teten, Bambang, dan Andi Ghalib

11 Juli 1999 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

KAKEK saya bernama Marah Roesli. Tapi bukan karena kakek saya bernama Marah Roesli kalau saya sekarang dalam kondisi marah. Saya marah karena mendengar berita bahwa Teten dan Bambang sudah berstatus terlapor! Ini gimana? Kok, jadi begini? Mereka menjadi terlapor karena mencemarkan nama baik Andi Ghalib. Seharusnya, secara logika awam harus dibuktikan dulu, Andi Ghalib ini namanya baik atau tidak. Kalau baik, baru Teten dan Bambang bisa menjadi terlapor. Tapi, kalau nama Andi Ghalib memang terbukti tidak baik, status terlapor bagi orang-orang Indonesian Corruption Watch (ICW) itu tidak relevan. Jadi, logikanya, Andi Ghalib yang harus diperiksa dulu, sampai kedapatan bukti nama dia baik atau tidak baik. Bukan Teten dan Bambang dulu yang menjadi terlqÐor, sementara Andi Ghalib belum diusut namanya baik atau tidak.

Saya tahu marah tidak baik. Tapi bagaimana saya tidak marah kalau saya merasa ditidakbaiki terus oleh penguasa yang tidak baik?

Harry Roesli
Jalan Supratman 59, Bandung

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus