Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
SAYA tak pernah mencari jabatan perdana menteri. Saya berharap kembali pada kehidupan akademis." Kalimat itu diucapkan Mari Alkatiri, Perdana Menteri Timor Leste, dalam wawancara dengan The Asia Times lima tahun silam. Ketika itu Timor Leste "belum apa-apa": negeri itu baru saja merdeka, konflik internal masih jauh dari membuncah-meski benih-nya bukan sama sekali tak ada. Kini Alkatiri, 57 tahun, menghadapi realita yang lain: konflik di tubuh militer dan pemerintah. Dan Mari Alkatiri adalah le-laki di pusara konflik itu: ia dipaksa mundur oleh sejumlah tentara desersi yang dipimpin Mayor Alfredo Reinado.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo