Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Wawancara

Ahli Meditasi: Kesehatan Mental Sering Tak Menjadi Perhatian

Meditasi bisa menjadi solusi untuk mengatasi masalah kesehatan mental di kalangan pekerja.

1 Desember 2024 | 15.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Kesehatan Metal di Kalangan Pekerja

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Poin penting

  • Pekerja dengan banyak tekanan seperti di Jakarta rentan mengalami problem kesehatan mental.

  • Meditasi membantu pekerja mengatasi masalah kesehatan mental.

  • Meditasi dapat dilakukan kapan pun dan di mana pun, tak harus di tempat sunyi.

DUA PULUH orang takzim mengikuti instruksi Arsaningsih. Guru meditasi dengan metode soul reflection ini membimbing peserta talkshow “Memecahkan Masalah Kesehatan Mental di Lingkungan Kerja” di Gowork Plaza Indonesia, Jumat, 29 November 2024, untuk mengelola kepenatan jiwa. Bunda—panggilan akrab Arsaningsih di kalangan pengikutnya—meminta peserta bisa memaafkan segala kesalahan yang pernah terjadi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bagi Arsaningsih, kesehatan mental di dunia kerja begitu penting. Meditasi merupakan salah satu metode healing bagi mereka yang sibuk bekerja, tak terkecuali bagi banyak jurnalis yang datang pada sore itu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Data Institute for Health Metrics and Evaluation 2021 menunjukkan jumlah penderita gangguan kecemasan secara global mencapai 359,21 juta orang. Sedangkan estimasi penderita depresi berjumlah 332,41 juta orang. Sisanya gangguan bipolar 37,47 juta orang, skizofrenia 23,18 juta orang, dan gangguan makan sebanyak 16,05 juta orang.

Arsaningsih menyatakan meditasi bisa menjadi solusi. Sebab, masalah mental erat kaitannya dengan sisi spiritualitas seseorang. Meditasi, kata dia, bisa merilis hal negatif atau energi stres. 

Selepas meditasi, Arsaningsih menerima wartawan Tempo, Sunudyantoro dan Yosea Arga Pramudita, untuk wawancara. Selama 45 menit, ia menjelaskan konsep soul reflection dan bedah karma yang ia gagas sebagai metode meditasi.

Seberapa penting kesehatan mental bagi pekerja?

Sangat penting karena mempengaruhi kesehatan fisik. Sebanyak 80 persen penyakit berasal dari faktor psikis atau beban pekerjaan, stres, dan sejenisnya. Energi negatif mental mempengaruhi sirkulasi energi dalam tubuh. Kesehatan mental sering tidak menjadi perhatian banyak orang. Dulu rasanya biasa saja, tapi tiba-tiba meledak karena kita pendam. Proses kerja yang banyak tekanan seperti di Jakarta ini, kalau dibiarkan, tidak baik. Kita harus peduli pada kesehatan mental.

Bagaimana proses Anda menemukan metode meditasi ini?

Ini perjalanan panjang. Orang bisa tahu sesuatu secara baik setelah mengalaminya. Kalau tidak mengalami, hanya omongan, tak akan bermanfaat. Orang lain juga tidak akan percaya. Saya menjalani proses mengalami. Saya dulu sakit dan hidup banyak tekanan.

Mengapa Anda sakit?

Kebetulan suami saya pindah-pindah kerja. Saya sempat tinggal di Timor Timur—sekarang Timor Leste—ketika masih menjadi wilayah Indonesia. Kebetulan suami saya dokter. Kami hidup dalam tekanan yang keras, diintimidasi, hingga kerap mendengar suara tembakan. Hal itu membuat saya stres. Apalagi saya sedang hamil anak ketiga waktu itu. Kemudian dua anak saya sempat hilang, ambulans tempat suami saya bekerja hilang, diambil suatu kelompok di Timor Timur saat itu.

Apakah masih ada tekanan lain yang Anda alami?

Dari Timor Timur saya pindah ke Bali dan tambah stres. Saya sempat kena stroke dan serangan jantung. Pokoknya saya tidak sehat. Di situlah saya melacak, mengapa saya seperti ini. Secara medis, kalau dilihat, semua baik-baik saja. Tapi kenapa saya stroke? Ternyata karena faktor stres yang menumpuk. Dari situ akhirnya saya belajar.

Apa yang Anda pelajari?

Saya belajar soal energi pada 2000. Waktu itu saya belajar teknik healing dan meditasi. Saya juga belajar yoga karena di Bali banyak kelompoknya. Saya berganti-ganti guru untuk tahap pencarian. Akhirnya saya paham bahwa saya peka dengan energi. Saya punya, yang orang bilang, indra keenam. Saya perdalam dan saya mengajar senam hamil. Saya juga penyembuh melalui energi. 


Arsaningsih

Tempat dan tanggal lahir:

  • Yogyakarta, 17 Desember 1968

Pendidikan:

  • Sarjana Ekonomi Manajemen Universitas 17 Agustus 1945, Semarang, Jawa Tengah

Pelatihan:

  • Penyembuhan dengan energi metode Grand Master Choa Kok Sui di Jakarta, Jerman, Singapura, Filipina, dan India.
  • Pencipta dan pelatih Yophytta, senam untuk ibu hamil, yang telah dipraktikkan lebih dari 12 ribu ibu hamil di Indonesia.

Penghargaan:

  • Tri Hita Karana Nugraha Bali 2014.

Apa kaitan antara ibu hamil dan stres?

Saya tahu ibu hamil seperti apa. Saya ajari mereka meditasi. Dari situ saya tahu kaitan antara ibu hamil dan pengaruhnya pada janin. Kalau ibu stres, anak ikut stres. Saya pun mulai berpikir, saya dapat stres pasti karena ibu saya suka marah, ha-ha. Namun saya harus bisa menerima. Pada 2012, saya kena stroke kedua. Saya mulai berserah diri lebih dalam. Mukjizat membuat saya bisa lebih baik. Dari pengalaman itu, saya mulai mengajarkan meditasi soul reflection.

Apa itu soul reflection?

Ini adalah metode menghubungkan diri dengan energi Tuhan. Ternyata, pada waktu itu, saat saya berserah, banyak energi Tuhan mengalir.

Apa yang Anda rasakan saat soul reflection?

Itu membuat saya bisa mengelola stres. 

Bagaimana Anda bisa merasakan energi Tuhan?

Saya bisa merasakan karena saya paham. Kemudian saya membuat metode mengukur energi. Saya bisa mengukur kondisi di luar, terutama untuk diri sendiri. Misalnya saya sedang marah. Kalau sedang marah, energi Tuhan yang masuk ke tubuh saya tidak banyak. Karena saya pernah mengalami mukjizat itu, ketika berserah, saya melacak apa yang kurang. Awalnya seperti itu. Ketika saya jalankan, tubuh enak dan makin baik. Emosi saya menjadi stabil.

Apakah meditasi bisa menjadi jembatan perenungan?

Itu memang proses untuk refleksi atau mengenali diri. Barang siapa mengenal dirinya, maka mereka akan mengenal Tuhan. Kalau saya masih punya rasa marah, jengkel, datanglah cemas berlebih. Saya menyelesaikannya dengan proses memaafkan. Makin saya banyak memaafkan, makin legawa. Saya bisa ikhlas. Saat itulah banyak energi Tuhan mengalir. Makin bersih hati, energi kekuatan Tuhan akan menuntun kita.

Itu yang Anda sebut sebagai soul reflection?

Iya. Selain merefleksikan diri, tentu melibatkan kekuatan Tuhan. Kemudian merilis stres, psikisnya, dan membuat kita bahagia. Orang yang stres, polanya negatif. Artinya ada cemas. Pikirannya pasti akan negatif dan pesimistis. Begitu dia ubah dengan energi Tuhan, orang lain akan mencintai kita.

Anda juga mempunyai konsep bedah karma. Bisa Anda jelaskan?

Karma itu berasal dari perbuatan. Misalnya hidup kita saat ini. Kalau kita paham dengan hukum energi, sifatnya tabur dan tuai. Apa yang kita dapat saat ini, dia tidak akan ke mana-mana. Itu bagian dari sebab dan akibat. Dulu, sebabnya dari kita menanam. Akibatnya, kita menuai. Hanya, orang baru paham dengan kehidupan saat ini, sesuai dengan indra kita saat ini. Padahal, di balik itu, yang kita bawa ini adalah benih dari karma tersebut.

Apa yang membedakan bedah karma dengan soul reflection?

Bedah karma itu untuk memberikan pembelajaran sebagai refleksi ke dalam diri kita. Apa sih yang kita lakukan. Apakah lima hari yang lalu kita masih ingat apa yang kita makan. Tidak. Ketika kita kecil, pernahkah tidak berbuat jelek? Ada, tapi kita tidak ingat. Artinya, kita sudah menanam itu, dan sekarang kita tuai.  

Konsep ini lebih mendalam ketimbang soul reflection?

Iya. Ini bedah karma sebagai edukasi. Apa yang kita alami tidak jauh dari diri kita. Ketika seseorang mengalami kejadian tertentu, di situ kita bedah, mengapa dia mengalami hal seperti itu. Ini untuk menjawab pertanyaan yang tidak bisa kita jawab dengan logika. Kami juga melakukan pemurnian batin.

Pemurnian batin untuk apa?

Mengubah pola energinya supaya ketika orang pulang ke rumah menjadi lebih damai. 

Mengapa jurnalis penting untuk bermeditasi?

Biar tidak stres, ha-ha-ha. Tenggat kerja, belum lagi terkontaminasi hal-hal yang sifatnya berat, seperti meliput pandemi Covid-19, membuat jurnalis cemas. Kerja jurnalis menangkap kecemasan orang. Jurnalis berhadapan dengan beragam orang. Jurnalis bertemu dengan orang yang sedang takut. Itu mencuri rasa, menjadi tidak tenang. Jurnalis perlu duduk untuk membersihkan mentalnya dari dominasi mental orang lain.

Jurnalis sering kali terjebak pada jargon tak kenal hari libur, bagaimana Anda melihat hal ini dari sisi kesehatan mental?

Dari sisi kesehatan, jelas tidak sehat. Pikirannya, semua hari adalah hari kerja. Kita akan terus dituntut oleh pekerjaan. Kita harus memberi kesempatan untuk libur. 

Anda sepakat jika meditasi erat kaitannya dengan ketenangan, dan itu lekat dengan tempat-tempat yang sunyi? Atau di tengah hiruk pikuk kota, kita juga bisa meditasi?

Itu bergantung pada orangnya, belajar meditasinya seperti apa. Ada banyak jenis meditasi, dan setiap guru menciptakan konsep yang berbeda. Memang meditasi atau ketenangan secara umum identik dengan tempat yang sunyi. Bagi saya, meditasi itu bergantung pada proses pikiran kita. Bagaimana kita mengolah rasa. Apakah bisa menjamin dengan pergi ke hutan dia akan tenang. Belum tentu. Bisa jadi orang yang pergi ke hutan akan tambah ruwet pikirannya.

Bagi Anda, apakah meditasi bisa dilakukan di mana saja?

Iya, bisa di mana saja. Bersih atau sucinya suatu tempat itu tergantung diri kita. Sebab, kalau pikiran kita jelek, ya tempatnya jadi tidak bersih, pikiran buruk kita mengotori tempat itu. Tapi, kalau pikiran kita tenang, di mana pun, bahkan di kamar mandi bisa bersih karena pikiran kita bersih. Meditasi saya bisa di mana saja. Yang terpenting kita punya waktu, tinggal hening saja. 

Dalam titik tertentu, apakah laku beribadah dan keimanan seseorang bisa disebut juga sebagai meditasi? 

Bisa. Metode soul reflection adalah proses keterhubungan dengan Tuhan. Pada saat kita berdoa, pasti terhubung dengan Tuhan. Hanya, orang sering bilang Tuhan itu jauh. Padahal, pada saat meditasi, kita menghadirkan energi Tuhan ke dalam diri kita. Keilahian Tuhan kita hadirkan. Jadi, pada saat salat atau berdoa, itu kesempatan menyelesaikan proses mental kita. 

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Yosea Arga Pramudita

Yosea Arga Pramudita

Meminati isu-isu urban dan lingkungan.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus