Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

<font face=arial size=1 color=#FFCC00><B>Kaledoskop 2009 </B></font><BR />Gaya Hidup » Kesehatan | Sport

21 Desember 2009 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Flu Meksiko, Vaksin Indonesia

Merebaknya wabah flu babi di Amerika Serikat dan Meksiko pada April lalu membawa ”berkah” bagi Indonesia. Influenza Tropical Disease Center Universitas Airlangga, Surabaya, pada awal November 2009 berhasil membuat vaksin dari virus lokal, yang tengah dibuat massal untuk dijual ke publik pada 2010. Tentu, harganya murah.

Penyakit influenza yang disebabkan virus influenza A subtipe H1N1 ditularkan melalui binatang, terutama babi, dan dapat menular antarmanusia melalui udara. Swine flu atau flu Meksiko dinyatakan sebagai wabah pandemi oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO) karena hanya dalam dua bulan merebak ke 74 negara. Lebih dari 27 ribu orang terinfeksi dan 150 orang meninggal.

Di Indonesia, korban meninggal pertama akibat virus flu babi pada 12 Juli 2009. Korban lain pun berjatuhan. Menurut WHO, virus flu babi menyebar ke daerah dengan sumber daya terbatas, perawatan kesehatan buruk dan bermasalah secara medis.

foto: REUTERS/Daniel Aguilar, AP Photo/Dario Lopez-Mills

Kaki Gajah Berujung Hukum

Meninggalnya delapan orang serta dirawatnya lebih dari 1.100 orang di rumah sakit setelah pengobatan massal obat antipenyakit kaki gajah (filariasis) di Kabupaten Bandung, November lalu, berujung pada masalah hukum. Korban pengobatan antifilariaris melaporkan Menteri Kesehatan ke polisi. Mereka juga mempersiapkan gugatan perdata.

Departemen Kesehatan menyatakan tetap melanjutkan pengobatan massal filariasis di 316 kabupaten dan kota. Menurut Menteri Endang Rahayu Sedyaningsih, karena dampak penyakit ini sangat luas, pengobatan massal merupakan jalan satu-satunya. Warga beberapa daerah mulai menolak cara pengobatan seperti itu.

foto: TEMPO/Tri Handiyatno, Prima Mulia

Rabies Merebak di Pulau Dewata

Ribuan anjing liar di Pulau Bali tewas dibantai, tapi korban virus rabies tetap berjatuhan. Awal Desember ini seorang warga Tabanan menjadi korban ke-17 sejak penyakit anjing gila itu merebak.

Tabanan dinyatakan sebagai daerah tertular pada akhir Agustus 2009 setelah penyakit tersebut mewabah di Kabupaten Badung dan Denpasar.

Selain lebih dari 50 ribu anjing disuntik, ribuan orang diberi vaksin antirabies. Penyakit infeksi akut pada susunan saraf pusat ini disebabkan virus rabies, yang terdapat pada air liur dan ditularkan melalui gigitan hewan penular rabies, seperti anjing, kucing, dan kera.

foto: ANTARA/Nyoman Budhiana

Juara Muda di Ajang Balap

Rio Haryanto belum genap 17 tahun. Tapi dialah orang Indonesia pertama yang memenangi Formula BMW Pacific 2009, anak tangga pertama di ajang balap formula.

Pemuda kelahiran Solo, 22 Januari 1993, itu memastikan kemenangan di sirkuit Okayama, Jepang, awal November, meski final baru digelar awal Desember di Sirkuit Guia, Makau. Poin yang dia raih sudah kepalang jauh meninggalkan perolehan para pesaingnya.

Pada 2010, Rio ingin menjajal Eropa. ”Tahun 2010 barulah mula sebenarnya. Bila menang di sana, ada kesempatan ke F1,” kata Rio.

foto: www.rioharyanto.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus